Jasa Marga Bakal Ajukan Kenaikan Tarif Tol Jakarta-Cikampek pada November

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola Jalan Tol yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berencana akan segera mengusulkan kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun ini tepatnya bulan November mendatang.

General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman mengatakan, pengusulan naiknya tarif tersebut menunggu Badan Pusat Statistik terkait data inflasi dua tahun terakhir.

"Mekanismenya memang jatuhnya di tahun ini, dan itu bergantung dengan besaran inflasi dari dua tahun sebelumnya. Kita akan mengusulkan, besarannya mendekati inflasi sampai nanti di November," jelas Raddy di Kantor Pusat Jasa Marga Jakarta, Jum'at (24/8/2018).

Sebagaimana diketahui, adanya kenaikan tarif tol tersebut merujuk sesuai Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Dimana aturan tersebut menyatakan, evaluasi dan penyesuaian tarif tol dapat dilakukan setiap dua tahun berdasarkan pengaruh laju inflasi.

Lanjut Raddy, dirinya memperkirakan, naiknya tarif tol Jakarta-Cikampek berdasarkan inflasi pada dua tahun kebelakang, yakni sekitar 5-7%.

"Kalau lihat tahun kemarin mungkin 5-7% lah, kalau lihat yang lalu mungkin di situ. Tapi saya belum lihat inflasi BPS (Badan Pusat Statistik) terakhir," pungkasnya.

Sampai dengan saat ini, untuk tarif tol Jakarta-Cikampek dipatok seharga Rp15.000.

"(Intinya) Mengenai keputusan itu, nanti di BPJT. Kita nunggu inflasi dari BPS, nah kita mendekati bulan November tadi besar inflasinya untuk diusulkan," tegas Raddy.