Bank Indonesia (BI) menyatakan peningkatan kredit properti khususnya kredit pemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA) di perbankan sudah mulai deras saat ini. Salah satu penyebabnya karena adanya pelonggaran loan to value (LTV) yang diterapkan oleh bank sentral.
"Kalau melihat kredit properti secara keseluruhan itu naik. KPR juga trennya naik. Pelonggaran LTV sudah berdampak, itu kelihatan yang naik itu rumah tipe 22 sampai 70 terlihat naik," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Filianingsih Hendarta saat ditemui di Medan, Kamis (1/11/2018).
BI mencatat pertumbuhan KPR pada Agustus 2018 mencapai 12,97%, lebih tinggi dibandingkan total pertumbuhan kredit perbankan yang sebesar 12,12%. Bila dielaborasi berdasarkan tipe, pertumbuhan KPR tertinggi berasal dari tipe rumah tapak 22-70 yang melonjak jadi 21,31%.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum diterapkannya pelonggaran LTV di mana pertumbuhan KPR tipe 22-70 hanya tumbuh 13,93% pada Agustus 2016. Selain itu, KPR jenis flat/ apartment tipe 22-70 pada Agustus 2018 juga tumbuh tinggi sebesar 45,92%. Sementara pada Agustus 2016 KPR jenis tersebut tumbuh minus 1,95%.
Melihat peningkatan yang pesat tersebut, BI meyakini target pertumbuhan KPR yang dipatok sebesar 13% di akhir tahun 2018 ini bakal dapat dengan mudah teralisasi. Sebab, hingga September 2018 saja total penyaluran KPR/KPA sudah mengalami peningkatan 14,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 450,7 triliun.
"Nanti kita lihat apakah bisa menembus target 13% karena biasanya pada bulan Desember 2018 ada banyak kebutuhan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: