Senator asal DKI Jakarta Fahira Idris angkat suara terkait studi yang dirilis Setara Institute yang menyebut DKI Jakarta kota ketiga terendah di Indonesia yang intoleran.
Ia mengaku tidak terima dengan hal tersebut. Menurutnya, masalah toleransi yang serius di Jakarta ialah kasus penodaan agama yang terjadi di Kepulauan Seribu 2016 lalu.
?Saya yang rutin turun ke warga di hampir semua titik wilayah Jakarta tidak merasa dan menemui ada persoalan toleransi yang serius. Satu-satunya persoalan toleransi serius yang sempat terjadi di Jakarta adalah kasus penodaan agama dua tahun lalu, dan ini kasus ini sudah selesai,? ujarnya, Senin (10/12/2018).
Lanjutnya, ia mendukung langkah Anies Baswedan untuk mengundang Setara Institute untuk berdiskusi tentang validalitas survei tersebut.
?Jika instrumen penelitian yang digunakan valid, bisa jadi masukan dan pijakan bagi Pemprov DKI Jakarta. Tetapi jika tidak valid, hasil survei ini harus dipertanyakan. Saya yakin sebagian besar warga Jakarta mempertanyakan hasil survei ini,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: