Pemerintah Klaim Berhasil Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

Kementrian Perdagangan (Kemendag) mengklalim telah berhasil menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok sepanjang 2018.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan capaian itu diindikasikan pada tingkat inflasi yang terkendali, di mana inflasi kelompok bahan makanan tahunan (year on yaer/yoy) terutama selama bulan puasa dan Lebaran pada 2014-2018 cenderung turun. Bahkan pada 2017, tingkat inflasi kelompok bahan makanan berada di bawah inflasi nasional.

Inflasi nasional 2018 sebesar 3,13% masih di bawah target pemerintah sebesar 3,5% dan lebih rendah dibandingkan inflasi nasional.

"Stabilitasi harga barang kebutuhan pokok turut membantu capaian inflasi nasional yang masuk dalam target pemerintah," kata Enggar sapaan akrabnya dalam konferensi pers awal 2019 di Kantor Kementrian Perdagangan, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Beberapa kebijakan telah diimplementasikan untuk meraih capaian tersebut, di antaranya penetapan harga acuan, penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), penertiban pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok, serta penataan dan pembinaan gudang.

"Kami juga memperkuat koordinasi dengan instansi terkait, pemerintah daerah dan pelaku usaha serta menugaskan Bulog dalam operasi pasar dan menjaga stok beberapa komoditas pangan," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah, lanjut Enggar, akan membangun atau merevitalisasi sebanyak 1.037 pasar rakyat, baik secara fisik maupun nonfisik di 2019. Langkah itu untuk menuntaskan target revitalisasi 5.000 pasar rakyat.

Enggar mengungkapkan, sampai dengan 2018 pemerintah telah membangun atau merevitalisasi sebanyak 4.211 pasar. Sehingga, diperkirakan dari 2015 hingga akhir 2019 akan terbangun 5.248 pasar.

"2019 merupakan tahun terakhir untuk mencapai target pembangunan atau revitalisasi 5.000 pasar. Kami optimistis target tersebut dapat kami penuhi," pungkas politikus NasDem itu.