Target API Suara ke Prabowo-Sandi Terlalu Berlebihan, Amien Rais Saja 2004 Tak Segitu

Aliansi Pencerah Indonesia (API) yang merupakan kumpulan eksponen Muhammadiyah dan Aisyiyah, menyatakan dukungannya pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019.

Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menegaskan secara organisasi pihaknya tetap netral dalam pilpres 2019. Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis yang bersifat kepartaian dan kekuasaan. Hal itu sesuai dengan khittah Denpasar, Muhammadiyah terlibat dalam politik nilai dan politik kebangsaan (high politics).

"Secara organisasi Muhammadiyah netral. Kalau ada yang terlibat dalam tim sukses, itu merupakan afiliasi pribadi bukan organisasi," tegasnya di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca Juga: Jaringan Muhammadiyah Muda Dukung Jokowi, Melenceng dari Arahan PP?

Ia menambahkan, Muhammadiyah memberi kebebasan kepada anggotanya untuk terlibat dalam politik, tetapi hendaknya semuanya bersikap dewasa dengan tetap mematuhi ketentuan persyarikatan dan menjaga kerukunan serta membina persatuan.

Mu'ti juga mengomentari target API untuk memberikan 25,7 juta suara untuk pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, itu merupakan angka yang berlebihan.

Baca Juga: Ketua DPP Demokrat Sebut Nama Jokowi, Balasan Timses 'Ngeri'

"Saya kira 25,7 juta suara itu agak berlebihan. Waktu pak Amien Rais, mantan ketua umum PP Muhammadiyah dan salah satu putra terbaik Muhammadiyah, maju sebagai calon presiden tahun 2004, jumlah dukungan warga Muhammadiyah tidak sebesar itu. Bahkan ada lembaga survei yang menyebutkan mayoritas warga Muhammadiyah justru mendukung pasangan Jokowi-KMA," terangnya.

Baca Juga: Pesawat Ditumpanginya Delay, Ketua DPP Demokrat Kesal Sambil Sebut Jokowi hingga Menteri BUMN

Sebelumnya, dukungan untuk Prabowo-Sandiaga disampaikan API di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2019). API mengklaim 90 persen warga Muhammadiyah akan memberikan suara untuk pasangan nomor urut 02 tersebut.