Akibat Kecelakaan di Indonesia, Penjualan Boeing Turun Drastis

Boeing melaporkan penurunan pengiriman sebesar 37% untuk paruh pertama tahun ini dikarenakan? produk 737 MAX jet terlarisnya mengalami dua peristiwa kecelakaan yang mematikan. Demikian dikaporkan laman rt.com.

Jika melihat angka-angkanya. Boeing memasok 239 pesawat dari Januari hingga Juni, dibandingkan dengan 378 jet pada periode yang sama tahun lalu.

Pengiriman untuk kuartal kedua 2019 turun sebesar 54% dari periode yang sama pada tahun lalu, menjadi 90 pesawat.

Analis mengatakan bahwa untuk pengiriman selama setahun penuh, perusahaan itu kemungkinan akan jatuh di belakang saingannya, Airbus Eropa, untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.

Baca Juga: Maskapai Saudi Flyadeal Pilih Jet Airbus, Buang Boeing MAX

Airbus pada Selasa (9/7/2019) melaporkan 389 pengiriman dalam enam bulan pertama tahun ini, naik 28% pada periode yang sama pada 2018. Pembuat pesawat saingan Boeing ini juga telah mencatat 213 pesanan, sekitar dua kali lipat dari yang didapatkan Boeing.

Beberapa maskapai telah menunjukkan ketidakpercayaannya pada jet 737 MAX Boeing yang terlaris sebelum kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia, yang menewaskan 346 orang. Pesawat ini telah diterbangkan oleh sejumlah maskapai global sejak Maret.

Pada Senin (8/7/2019), maskapai penerbangan hemat Arab Saudi Flyadeal membatalkan pesanan 50 jet Boeing 737 Max senilai hingga US$5,9 miliar demi kesepakatan dengan Airbus.

Arab Saudi Flyadeal menjadi maskapai pertama yang secara resmi membatalkan pesanannya sejak pelarangan terbang MAX.

Baca Juga: Batik Air Datangkan Pesawat Buatan Kompetitor Boeing