Hasto: Kader PDIP Juga Cocok Pimpin MPR

Posisi pimpinan MPR saat ini tengah menjadi rebutan Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) menilai wajar perebutan kursi ketua MPR.

"Ya setiap partai berharap yang terbaik untuk menempatkan kadernya, itu wajar," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Minggu (21/7/2019).

Hasto mengatakan, komposisi MPR sedianya berasal dari DPR dan DPD. Dia melanjutkan, khusus untuk posisi ketua, semua akan dimusyawarahkan terlebih dahulu agar tugas MPR terlebih dalam agenda penetapan haluan negara dapat berjalan maksimal.

"Tentu saja kami akan berdialog dengan semua partai untuk mencari sosok terbaik agar MPR dapat dikembalikan kepada fungsi utamanya," katanya.

Baca Juga: Minta Pimpin MPR, Gerindra: Itu ... Mesti Dibuang Jauh-jauh

Hasto melanjutkan, pembahasan ketua MPR juga harus dilakukan sesuai aturan main yang berlaku serta Undang-Undang MD3. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) ini mengatakan, PDIP juga memiliki kader-kader yang cocok sebagai ketua MPR.

"Tetapi kami akan membahas hal tersebut di dalam kerja sama dengan Koalisi Indonesia Kerja," kata Hasto lagi.

Berbeda dengan kursi ketua MPR, Hasto mengatakan, posisi pimpinan DPR sudah pasti akan diisi oleh PDIP sebagai pemenang Pileg 2019. Dia mengatakan, hal tersebut juga mengacu pada Udang-Undang MD3.

Gerindra sebelumnya mengklaim akan diberikan kursi Ketua MPR. Hal tersebut tak lepas dari semangat rekonsiliasi yang didorong Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Gerindra Klaim Raih Kursi Ketua MPR, PKB Bilang...

Klaim serupa juga dilakukan Golkar yang mengaku telah mendapat restu dari partai koalisi. Partai berlogo pohon beringin ini mengaku jika pembahasan pengisian posisi itu kini tengah berjalan dan menunjukkan tanda-tanda tersebut.

Peryataan itu lantas direspon oleh PKB. Mereka mengatakan, penetapan ketua MPR RI hendaknya berdasarkan figur kebutuhan bangsa dan hal itu akan lebih mudah diterima masyarakat agar persoalan bangsa ini bisa ditemukan solusinya.