Dituduh Rentan Kejahatan, Kudo Kenalkan Teknologi Keamanannya

Penerapan teknologi terkini menjadi salah satu unsur penting dalam pengembangan aplikasi. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor terkait keamanan dan perlindungan data konsumen yang menjadi perhatian utama pelaku bisnis saat ini.

Kudo, platform pembayaran dengan konsep online to offline (O2O), mengklaim terus berinovasi dalam pengembangan aplikasi dengan penerapan teknologi terkini untuk tetap menjadikan Kudo sebagai aplikasi yang seamless dan user friendly.

"Selain aplikasi yang user friendly, Kudo juga dibekali dukungan security engineer yang andal, proses audit berkala, world-class cyber-security tools, serta secure software development life cycle (SSDLC) yang menjamin keamanan bagi para agen dan pelanggan saat bertransaksi di aplikasi Kudo," ujar Panji Gautama, CTO Kudo.

Baca Juga: Duh, Layanan Kudo Milik Grab Digunakan Membobol Bank

Sejak awal didirikan, Kudo mengaku terus berinovasi untuk membangun teknologi dan sistem keamanan bagi penggunanya. Untuk mengetahui bagaimana Kudo menjamin keamanan penggunanya, berikut beberapa teknologi yang dimiliki serta upaya yang dilakukan Kudo:

Internal & External Security Audit

Security audit dilakukan melalui penetration testing (pentest) dengan proses uji coba keandalan sistem, sistem komputer atau jaringan, serta tingkat keamanan aplikasi. Dengan metode ini, Kudo melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan tidak ada celah sistem yang bisa dimasuki.

Kudo dan Grab memiliki tim security engineer yang secara berkala menguji keamanan sistem pentest. Untuk lebih memastikan keamanan, pentest juga dilakukan oleh penetration tester independen yang terpercaya. Apabila ditemukan celah keamanan, dengan segera tim security engineer memperbaiki serta memperkuat sistem aplikasi Kudo.

Machine Learning

Kudo menggunakan teknologi machine learning dalam proses pendaftaran dan verifikasi agen. Machine learning model ini ditujukan untuk mendeteksi validitas KTP yang diunggah ke aplikasi Kudo.

Selain itu, Kudo juga memanfaatkan fitur pemindai wajah (face recognition) untuk mendeteksi guna memastikan validitas calon agen Kudo. Data yang didapatkan dari teknologi ini akan diverifikasi secara langsung oleh tim Kudo. Teknologi ini digunakan untuk mencegah terjadinya fraud dari agen Kudo.

Automated Monitoring System

Kudo memantau semua transaksi selama 24 jam untuk memastikan setiap transaksi berjalan lancar (real-time). Sistem monitoring ini didukung oleh tim customer service yang siap sedia menjawab pertanyaan atau keluhan dari agen.

Baca Juga: Model Bisnis Kudo yang Dibeli Grab, Ombudsman Nilai Memang Ada Celah Bagi Pelaku

Engineer yang Andal

Sebagai bagian dari ekosistem Grab, pengembangan teknologi dalam aplikasi Kudo tidak terlepas dari dukungan tim ahli dari decacorn Asia Tenggara itu. Dengan pengalaman dan pengetahuan global dari tim engineer Grab yang dipercaya mengelola keamanan aplikasi Grab yang telah beroperasi di 339 kota dan delapan negara di Asia Tenggara, mereka membantu Kudo mengembangkan aplikasi yang memiliki tingkat keamanan terbaik.

Panji menambahkan, "Selain dukungan tim ahli dari Grab, kami juga memastikan mendapatkan para engineer terbaik dalam proses perekrutan. Mereka kami rekrut dan terus kami kembangkan. Kudo melakukan proses penyaringan yang ketat untuk mendapatkan engineer terbaik. Engineer yang tidak hanya mempunyai kemampuan yang mumpuni, tetapi juga semangat besar untuk memajukan bangsa dengan memberdayakan warung tradisional."

"Tugas kami tidak hanya untuk terus menambah jaringan yang sudah mencapai 2,6 juta agen di lebih dari 500 kota dan kabupaten di Indonesia, kami juga akan terus memastikan Kudo tetap jadi aplikasi terbaik dan terpercaya bagi para pemilik warung yang ingin terus memajukan usahanya," ujar Agung Nugroho, CEO & Co-Founder Kudo.