Ini Dia Faktor yang Membuat Pasar Modal Tak Bertenaga

Mengikuti bursa saham Asia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1.09% atau turun 50.37 poin ke level 4.588,73 dengan saham sektor keuangan dan pertanian yang menjadi penekan pergerakan hingga akhir sesi perdagangan.

Indeks Keuangan tercatat anjlok 2.33% dan Pertanian 2.10%ditengah ekspektasi negatif akan outlook pertumbuhan kredit perbankan dikuartal pertama tahun ini akibat pandemic serta peningkatan stok persediaan CPO menjadi beberapa faktor dari pelemahan saham-saham perbankan dan pertanian.

“Data penjualan ritel indonesia ikut menjadi beban dengan rilis turun signfikan sebesar negatif 4.5% dari negatif 0.8% dibulan sebelumnya. Investor asing pun masih enggan melakukan aksi beli dimana tercatat investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp1,04 triliun,” kata Head of Research, Lanjar Nafi, di Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Baca Juga: IKEA Tutup Sementara, Saham Pemiiknya Malah Banyak Dibeli

Sehingga diperkirakan IHSG akan kembali bergera mixed terkonsolidasi dengan kecenderungan mencoba bertahan pada zona positif dengan support resistance 4.560-4.716. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya; BRPT, CPIN, GGRM, TPIA, HMSP, MIKA,dan SILO.

Dimana, mayoritas bursa saham Asia ditutup melemah dipimpin oleh indeks HangSeng yang turun 1.45% dikuti dengan indeks saham di Jepang seperti Nikkei (-0.12%) dan TOPIX (-0.26%) yang juga turun setelah mengalami pergerakan yang berfluktuatif selama jam perdagangan.

“Trump memblokir investasi dalam bentuk ekuitas China pada dana pensiun pemerintah membuat ketegangan baru dalam perdagangan AS-China setelah sebelumnya kedua negara berseteru mengenai coronavirus,” tambah Lanjar.

Baca Juga: Alamak! Asing Bawa Pulang Dana Triliunan Rupiah, Saham BRI, BCA dan Mandiri Terkuras Habis

Sementara, bursa saham Eropa membuka perdagangan dengan bervariatif pelemahan tipis terjadi pada indeks Erustoxx (-0.03%) dan penguatan tipis terjadi pada indeks FTSE (+0.34%). ekuitas berjangka AS turun ditengah tanda-tanda ketegangan baru dalam perdagangan AS-China setelah Trump memblokir investasi dalam ekuitas China pada dana pensiun pemerintah AS.

“Selanjutnya investor akan menunggu laporan pasar minyak bulanan dari OPEC dan Data transaksi berjalan Indonesia yang akan rilis dengan perkiraan melebar hingga -5.5 Miliar dari -8.1 juta,” pungkasnya.