Pendiri Zoom Yakin Platformnya Bisa Jaga Keamanan Data Pengguna

Perusahaan perangkat lunak konferensi video, Zoom, mengatakan telah menemukan cara untuk menawarkan enkripsi yang lebih kuat untuk semua penggunanya, bukan hanya untuk pengguna berbayar tertentu.

Langkah ini dilakukan oleh perusahaan atas kritik yang panjang para pengguna Zoom soal keamanan data mereka.

Baca Juga: Diuntungkan Karena Corona, Pendapatan Zoom Meroket 169% di Awal Tahun! Capai Angka . . . .

Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Jum'at (3/7/2020) end-to-end encryption adalah teknologi yang mencegah siapa pun kecuali pengirim dan penerima panggilan tidak dapat mengakses informasi apa pun dalam panggilan itu.

Teknologi ini umumnya tidak hanya melindungi terhadap peretas, tetapi juga membuat hampir mustahil bagi lembaga pemerintah atau penegak hukum untuk melihat kontennya, bahkan jika mereka memiliki hak hukum untuk melakukannya.

“Kami telah mengidentifikasi jalur ke depan yang menyeimbangkan hak sah semua pengguna untuk privasi dan keamanan pengguna di platform kami. Ini akan memungkinkan kami untuk menawarkan E2EE [enkripsi end-to-end] sebagai fitur tambahan canggih untuk semua pengguna kami di seluruh dunia, baik gratis dan berbayar, sambil mempertahankan kemampuan untuk mencegah dan melawan penyalahgunaan pada platform kami,” ujar pendiri Zoom, Eric Yuan dalam postingan blognya.

Fitur ini akan tersedia dalam versi beta bulan depan. Host akan dapat mengaktifkan atau menonaktifkannya untuk setiap pertemuan, dan administrator akun akan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur untuk grup dan akun individual.

Layanan akan meminta pengguna yang ingin mengaktifkan enkripsi tingkat tinggi untuk informasi tambahan, seperti nomor telepon yang dapat diverifikasi oleh Zoom.

Pendapatan Zoom telah tumbuh 169% pada kuartal terakhir saat penggunaannya meningkat dan harga saham perusahaan telah meningkat sekitar 250% sejauh tahun ini.