Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan Pulau Pribadi Makin Laku, Terungkap Alasannya

        Penjualan Pulau Pribadi Makin Laku, Terungkap Alasannya Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aturan pembatasan jarak sosial yang diterapkan selama pandemi virus corona (Covid-19) mungkin tak diperlukan jika Anda berada di sebuah lokasi milik pribadi. Saat rumah dianggap terlalu sempit dan membosankan untuk terus berdiam diri, pulau pribadi ditawarkan di Irlandia.

        Dilansir BBC, beberapa waktu lalu penjualan sebuah pulau di wilayah lepas pantai selatan Irlandia menarik minat dari banyak orang di seluruh dunia. Harga yang ditawarkan untuk membeli Horse Island (Pulau Kuda) dilaporkan mencapai 5,5 juta euro.

        Pulau tersebut telah laku, tepat saat Irlandia memberlakukan aturan pembatasan lockdown (karantina wilayah). Horse Island yang terletak di tepi Samudera Atlantik memiliki seluruh potensi untuk menyediakan tempat berlindung yang mandiri bagi orang dengan kemampuan finansial tinggi selama pandemi.

        Horse Island memiliki luas 157 hektare di lepas pantai County Cork dilengkapi dengan jaringan listriknya sendiri, sistem pengolahan air, dermaga pribadi, dan landasan helikopter. Dilaporkan penjualan pulau-pulau pribadi ternyata menjadi lebih besar selama pandemi Covid-19.

        Pengusaha asal Jerman, Farhad Vladi yang berkecimpung di dunia bisnis selama lebih dari 50 tahun mengatakan, pandemi Covid-19 memicu minat internasional di pasar yang sangat khusus ini.

        Ia menyebut bahwa banyak orang mencari kesempatan untuk tinggal lebih lama di pulau mereka, terutama di tengah terjadinya wabah seperti saat ini.

        “Sebagai pemilik pulau, Anda mengendalikan apapun dan tidak ada risiko virus mencapai pulau itu. Inilah alasan di balik banyaknya permintaan terhadap pulau-pulau semacam itu,” ujar Vladi.

        Menurut agen penjualan, Colliers International Horse Island menawarkan tempat yang membuat pemiliknya dapat memiliki masa karantina yang indah. Terdapat tiga pantai, lapangan tenis, serta area gym, hingga tujuh rumah yang telah dibangun di sana.

        Sementara itu, Vladi mengatakan agar sebuah pulau pribadi dianggap swasembada, perlu adanya potensi pertanian yang baik, memungkinkan pemilik untuk menanam sayuran sendiri dan memelihara hewan di lokasi.

        Meski permintaan penjualan kuat di perusahaannya selama pandemi, transaksi aktual telah terbatas dengan diberlakukannya lockdown dan aturan pembatasan lainnya.

        Vladi menjelaskan bahwa karena pembatasan perjalanan di seluruh dunia, banyak orang tidak dapat melihat langsung pulau-pulau yang dijual, sebelum memutuskan untuk membelinya. Namun, ia percaya itu hanya masalah waktu sebelum aturan pembatasan mulai dicabut dan keadaan kembali normal, seperti sebelum pandemi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: