Rusia Beri Lampu Hijau ke Huawei, 'Kami Tak Akan Ikuti Amerika'

Saat Amerika Serikat (AS) bersikeras menolak teknologi 5G karya Huawei, Rusia justru membuka lebar pintu kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi yang berbasis di China itu.

Mengutip Reuters, Senin (24/8/2020), Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyebut pihaknya siap bekerja sama dengan China dan Huawei. Bahkan, teknologi itu sudah dalam tahap uji coba.

"Kami pastinya tak akan mengikuti AS yang hanya mendesak agar semua pihak tak bekerja sama dengan teknologi 5G dengan China, terutama Huawei," ujar Lavrov, seperti laporan kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga: Waduh, 235 Juta Data Pengguna IG, TikTok, Youtube Bocor?

Lebih lanjut, Rusia berminat bermitra dengan China untuk melahirkan teknologi modern seperti 5G, lalu akan mereka terapkan di kehidupan praktis. Kementerian dan departemen kenegaraan Rusia juga akan aktif mendistribusikannya secara nasional.

Ia berujar, "5G merupakan topik yang sangat penting."

Asal tahu saja, AS telah melobi sejumlah negara sekutu agar membokot keterlibatan Huawei dalam jaringan 5G mereka; seperti Inggris, Polandia, dan Jerman. Sebab, AS menganggap Huawei sebagai mata-mata pemerintah China.

Meskipun menghadapi sanksi dan tekanan AS, Huawei tetap pemain inti dalam industri 5G. Pada Desember 2019, Huawei bahkan telah berupaya mengajukan banding pembatalan keputusan AS yang melabelinya sebagai ancaman keamanan nasional.

"Pemerintah AS tak pernah memberi bukti nyata yang mendukung tuduhannya. Itu karena buktinya tidak ada," kata Kepala Pejabat Hukum Huawei, Song Liuping pada 5 Desember 2019, dilansir dari BBC.