Valuasi Tesla Melambung, Elon Musk Buka Peluang Merger dengan Toyota Cs

Miliarder Elon Musk akan mempertimbangkan untuk memanfaatkan kapitalisasi pasar Tesla senilai USD554 miliar untuk mengakuisisi pembuat mobil lama. Namun, Musk ingin jika akuisisi itu bersahabat, bukan hostile takeover atau pengambilalihan yang memaksa alias tidak bersahabat.

Dilansir dari TechCrunch di Jakarta, Rabu (2/12/2020) salah satu orang terkaya di dunia itu mengatakan hal tersebut dalam wawancara dengan CEO Axel Springer Mathias Döpfner.

"Saya pikir kita tidak akan melakukan hostile takeover," ujar Elon Musk. "Jika ada seseorang mengatakan 'hey kami pikir merger dengan Tesla adalah sebuah ide yang bagus', kami akan mengadakan pembicaraan. Tetapi kami tidak ingin menjadi kondisi hostile takeover." tambah Musk.

Baca Juga: Perjalanan Elon Musk untuk Saingi Harta Orang Terkaya Dunia Masih Panjang

Tesla hari ini merupakan perusahaan produsen mobil dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa saham AS. Namun, dalam segi produksi, Tesla masih jauh tertinggal dari produsen mobil lawas seperti Toyota, BMW, Daimler hingga VW.

Pada 21 Desember 2020 mendatang,Tesla akan masuk indeks S&P dan membuat harga saham Tesla makin melambung. Padahal dulu, Musk mengingat masa-masa sulit saat sebagian besar pembuat mobil menolak ide mobil listrik Tesla.

“Ketika kami pertama kali meluncurkan Roadster pada tahun 2007, mereka hanya berkata, 'Oh, Anda adalah sekelompok orang bodoh,'” kenang Musk.

Namun, kini para saingannya sudah jauh lebih ramah daripada dulu mengingat posisi Musk sebagai orang terkaya dunia dan saham Tesla yang semakin melonjak.