Tajir Melintir! Konglomerat Sri Prakash Lohia Caplok Tambang Emas Ratusan Miliar Rupiah!

Gurita bisnis milik Sri Prakash Lohia di bawah payung Indorama Corporation bertambah raksasa. Bagaimana tidak, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (IRS) melaporkan niatnya untuk mengakuisisi perusahaan tambang emas yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat.

Presiden Direktur IRS, Vishnu Swaroop Baldwa, mengungkapkan bahwa INDR telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk mengambil alih 80% saham PT Cikondang Kancana Prima (CKP) pada 23 Desember 2020 lalu. Untuk mencaplok CKP yang merupakan perusahaan dengan kepemilikan izin usaha pertambangan dan pengolahan emas itu, IRS merogoh kocek hingga ratusan miliar rupiah. Baca Juga: Nasib Harga Emas Antam Per 29 Desember 2020: Sekalinya Ambruk, Parah Banget!

"Jumlah investasi IRS untuk transaksi ini adalah Rp300 miliar, termasuk Rp50 miliar yang diberikan sebagai pinjaman berbunga kepada afiliasi dari pemegang saham yang menjual," pungkasnya dilansir pada Selasa, 29 Desember 2020. Baca Juga: Asing Guyub di Saham-Saham Milik Konglomerat Meski Puluhan Miliar Rupiah Melayang

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pendanaan atas transaksi tersebut berasal dari laba ditahan atau pendanaan internal perusahaan. Saat ini, transaksi masih dalam proses pemerolehan persetujuan dari pihak regulator dan diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2021.

"Selain CKP menjadi anak perusahaan IRS setelah transaksi selesai, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan, atau kelangsungan usaha IRS," tegasnya lagi.

Sebagai informasi, IRS merupakan perusahaan milik Sri Prakash Lohia yang kini menempati posisi lima besar konglomerat Indonesia. Berdasarkan publikasi majalah Forbes pada 10 Desember 2020 lalu, Sri Prakash Lohia berada di posisi kelima sebagai orang terkaya di Indonesia dengan harta kekayaan mencapai Rp79 triliun.