Transformasi, Kunci UMKM Tetap Berkibar saat Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua sektor dan segmen usaha tak terkecuali UMKM. Padahal UMKM menjadi tumpuan pemerintah untuk menggenjot pemulihan ekonomi. Tapi dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Lewat transformasi, UMKM diyakini mampu bertahan dari gempuran pandemi Covid-19.

Ikhsan Ingratubun, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO) mengatakan, UMKM dipastikan akan bisa bertahan apabila mampu bertrasformasi. Transformasi dimaksud adalah: pertama, berbisnis secara digital.

Kedua, bertransformasi dalam hal model bisnis yaitu tidak hanya memperdagangkan barang melainkan juga jasa, contohnya Pak Slamet yang tidak hanya menjadi pedagang Toko Klontong tetapi juga menjadi Agen46.

Baca Juga: Berkat Agen46 BNI, UMKM ini Sukses Bertahan dari Gempuran Pandemi Covid-19

"Apa yang dilakukan BNI sangat tepat karena tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi menambah nilai bagi debiturnya, dalam hal ini melalui program kredit yang dilengkapi oleh Agen46," ujar Ikhsan di Jakarta, Kamis (11/2/2021).

Sementara itu, Zakir Mahmud, PhD, Ketua UKM Center Universitas Indonesia, menegaskan apa yang dilakukan oleh BNI sudah sesuai jalurnya, membantu pembiayaan UMKM melalui berbagai program kredit.

"Sedangkan kami, UKM Center UI yang telah memiliki ribuan UMKM binaan, membuka peluang kerjasama dengan perbankan untuk melakukan pendampingan agar kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha mikro kecil lebih tahan menghadapi berbagai situasi dan kondisi termasuk saat pandemi seperti sekarang ini," pungkasnya.

Untuk diketahui, berkat Agen46 BNI, Toko Merah milik Slamet mampu bertahan dari gempuran pandemi Covid-19. Dengan menjadi Agen46, tokonya mendapat omzet tambahan dari berbagai layanan keuangan seperti menabung, buka rekening, tagihan listrik, membayar tagihan telepon , PDAM, hingga token listrik. Bahkan 40% dari omzetnya dihasilkan dari Agen46 BNI.