Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Ghosting?

        Apa Itu Ghosting? Kredit Foto: Shutterstock
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ghosting adalah perilaku menghilang dari suatu hubungan tanpa adanya kejelasan, atau bahasa lainnya yakni menggantung hubungan tanpa komunikasi kepada pasangan, pacar, atau teman, tanpa memberitahukan alasan di balik sikap tersebut. Sikap ini juga dapat berwujud pengabaian segala upaya komunikasi yang dilakukan oleh pihak yang digantung.

        Perilaku ghosting yang menjauh dari suatu hubungan mungkin adalah jalan keluar yang cepat dan mudah bagi sang paleku, tetapi bagi korban ghosting maka akan merugikannya baik secara emosi, mental ataupun materiil.

        Baca Juga: Apa Itu Amortisasi?

        Ghosting terjadi ketika seseorang memutuskan semua komunikasi tanpa penjelasan. Sebagian besar persepsi masyarakat untuk definisi ghosting ada dalam konteks digital. Misalnya, seorang teman atau kekasih tidak menanggapi pesan atau telepon.

        Perilaku ghosting juga dikaitkan dengan PHP (Pemberi Harapan Palsu), pasalnya korban ghosting akan mengharapkan sesuatu yang lebih dari sekedar komunikasi intens. Dan ketika komunikasi itu hilang, maka korban ghosting juga akan merasa kehilangan.

        Berdasarkan Washington Post dari survei YouGov tahun 2019 terhadap orang dewasa di Amerika Serikat (AS), hasil menunjukkan bahwa 30 persen responden pernah melakukan ghosting kepada pasangan atau teman. Berdasarkan survei yang dirilis oleh Elle US, 26 persen perempuan dan 33 persen laki-laki pernah melakukan ghosting, dan menjadi korban ghosting.

        Fenomena ghosting sendiri dilakukan oleh sang pelaku karena takut untuk menghadapi konflik dan tak berani mengambil konsekuensi. Selain itu, bisa juga karena memang takut untuk mengatakan hal yang sebenarnya sehingga mengambil langkah ghosting sebagai jalan pintas.

        Padahal, hal itu sangat menyakiti seseorang yang menjadi korban ghosting. Terlebih orang-orang yang kurang percaya diri, bisa lebih insecure lagi dan over thinking, bahkan menyalahi diri sendiri karena ditinggal tanpa alasan.

        Lantas, apa yang harus dilakukan bagi korban ghosting?

        Menjadi korban ghosting pastinya bukan perkara yang mudah dari segi emosi, bahkan mental. Emosi yang berkecamuk ini bisa membuat korban ghosting tak bisa fokus melakukan kegiatan sehari-hari. Karena itu, penting adanya untuk lebih bisa mengapresiasi diri sendiri.

        Pasalnya, hidupmu bukan selalu tentang dia. Habiskan waktumu dengan orang-orang tersayang, bisa keluarga, sahabat atau menghubungi kembali teman lama. Jangan sampai pikiranmu dipenuhi oleh seseorang yang hilang, padahal ada begitu banyak orang yang menyayangimu.

        Bisa juga dengan melakukan kegiatan yang disukai. Seperti menonton film, memanjakan diri, hiking, liburan, dan lain sebagainya. Ingat bahwa dirimu berharga. Fokuslah pada apa yang dimiliki saat ini, jangan fokus pada sosok yang telah pergi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: