Tak Disangka Tak Diduga, Bekas Pejabat Negara Preteli Rencana Besar Jokowi, Ternyata Oh Ternyata

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu membongkar misi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.

Mantan pejabat negara ini menyebut pemindahan tersebut terkesan sangat dipaksa. Baca Juga: Menebak Tahta Mega Mau Diwariskan Siapa? Jokowi, Puan- Prananda atau Hasto?

Bahkan, ia mencurigai program tersebut adalah misi pribadi Presiden Jokowi.

"Sepertinya pembangunan ibu kota baru adalah misi pribadi bapak presiden untuk meninggalkan legacy," kata Said Didu, dikutip dari kanal Youtube Said Didu, Rabu (8/9/2021).

Baca Juga: Dibongkar Tokoh NU, yang Rongrong Jokowi 3 Periode Mereka yang Nikmati Kekuasaan

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dalam visi-misi Jokowi-Marif Amin rencana pemindahan Ibu Kota Negara sama sekali tidak ada masuk dalam program pemerintah.

"Pidato kenegaraan 16 Agustus 2019 sepertinya pemerintahan saat itu terkaget. Kok ada rencana pembangunan ibu kota baru?" katanya.

Karena itu, pihaknya merasa heran atas rencana tersebut. Menurutnya, sampai saat ini pembangunan Jakarta termasuk projek nasional di DKI terus dikebut.

Seharusnya, sambung dia, jika ada rencana pemindahan Ibu Kota Negara baru, pembangunan di Ibu Kota lama harus direm.

Dijelaskan, bahwa sebenarnya Kementerian Keuangan telah mengangkat bendera putih untuk rencana pembangunan ibu kota negara baru ini.

"Dia (Menteri Keuangan, Red) menyatakan pada saat itu bahwa untuk membiayai pemindahan ibu kota baru, dari awal menyatakan untuk menjual aset-aset di ibu kota lama (Jakarta)," katanya.

Sambung dia, keinginan Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara baru sangat menonjol.

Bahkan, Jokowi berkali-kali mengatakan dirinya pergi keluar negeri untuk mencari investor agar rencana pembangunan ibu kota negara bisa dilaksanakan.