Kaji Hambatan Permodalan Bagi UMKM, Daya Qarsa: Digitalisasi Solusinya

Perusahaan konsultan Daya Qarsa menggelar webinar yang mengkaji tentang hambatan pengembangan bisnis pelaku UMKM. Dalam webinar bertajuk Unleashing Exponential Growth in Indonesia Through Digitalization of SME Financing itu, hambatan yang diulas adalah terkait pembiayaan permodalan.

"Pelaku UMKM saat ini menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan pembiayaan permodalan dalam mengembangkan bisnis mereka. Bahkan, di 2020, diperkirakan ada sekitar 165 miliar USD kebutuhan pembiayaan UMKM yang tidak terpenuhi," kata Managing Partner (CEO) Apung Sumengkar, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Genjot PEN Sektor UMKM, Pemerintah Pede Ekonomi Tumbuh 4,5% di Kuartal III 2021

Tantangan yang dimaksud mencakup proses pencarian pembiayaan seperti modal kerja, gaji karyawan, dan tujuan pembiayaan lain yang berhubungan dengan bisnis.

Selain itu, sebagian besar UMKM Indonesia memiliki sumber modal usaha dari diri sendiri. Menurut Apung, masih banyak UMKM yag tidak melakukan pinjaman. Hal ini disebabkan UMKM berusaha mencari pembiayaan dengan suku bunga rendah, mengalami kesulitan dengan persyaratan agunan, hingga proses pendaftaran yang rumit.

Daya Qarsa berargumen masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan oleh digitalisasi. Dalam hal ini, digitalisasi tersebut dapat berupa pembiayaan digital seperti P2P Lending, Equity Crowdfunding, atau Supply Chain Financing.

Perbankan juga tengah berloma-lomba mengaplikasikan fitur banking dengan memberikan solusi pembiayaan kepada UMKM. "Digitalisasi ini diharapkan juga dapat menggapai UMKM yang unbankable ata yang belum pernah terjamah oleh bank sehingga mereka bisa memiliki akses pendanaan," pungkasnya.