Akhirnya Cuan! Kerugian Triliunan Rupiah Waskita Kini Berbalik Jadi Untung Ratusan Miliar Rupiah

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil mengantongi laba bersih senilai Rp252,71 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021. Capaian tersebut berbalik dari kuratal ketiga 2020 lalu yang mana Waskita Karya harus merugi sebesar Rp2,64 triliun. 

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, dalam sembilan bulan pertama 2021, Waskita mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp7,13 triliun. Nilai tersebut turun 39,27% dari pendapatan usaha Rp11,74 triliun pada periode yang sama tahun 2020. Pendapatan konstruksi menyumbang nilai paling besar bagi Waskita, meski nilainya menyusut dari Rp10,67 triliun pada Q320 menjadi Rp5,84 triliun pada Q321. Baca Juga: Bukaka Milik Keluarga Jusuf Kalla Bentuk Perusahaan Baru, Kali Ini Garap Bisnis....

Pendapatan properti juga mengalami koreksi dari sebelumnya Rp345,75 miliar menjadi Rp77,08 miliar. Begitu pula dengan pendapatan infrastruktur yang menurun dari Rp124,83 miliar menjadi Rp73,43 miliar. Sebagian sumber pendapatan Waskita lainnya mengalami pertumbuhan. Misalnya, pendapatan bunga dari jasa konstruksi naik dari Rp164,09 miliar menjadi Rp359,42 miliar. Baca Juga: Nyangkut di Saham Ini? Perusahaannya Kini Terjerat PKPU dan Terancam Didepak dari Bursa!

Pendapatan dari penjualan prescast meningkat menjadi Rp195,91 miliar. Bahkan, pendapatan jalan tol meningkat signifikan dari awalnya Rp289,49 miliar menjadi Rp537,23 miliar. Pendapatan hotel ikut membaik, yakni sebelumnya hanya Rp17,78 miliar menjadi Rp39,53 miliar. 

Perolehan laba pada kuartal ketiga 2021 turut ditopang oleh langkah efisiensi yang dilakukan Waskita. Secara tahunan, beban penjualan membaik dari angka Rp31,23 miliar menjadi Rp27,39 miliar. Beban lain-lain yang mencapai Rp402,77 miliar pada Q320 berhasil berbalik menjadi pendapatan lain-lain senilai Rp3,65 triliun. Begitu pula dengan kerugian selisih kurs sebesar Rp1,23 miliar berubah menjadi keuntungan sebesar Rp179,70 juta. Total aset Waskita bertumbuh tipis dari Rp105,59 triliun per Desember 2020 menjadi Rp105,68 triliun per September 2021.