Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyoroti polemik Sirkuit MotoGP Mandalika yang sempat mencekam.
Kondisi itu terjadi ketika masyarakat lokal meminta untuk turut serta berpartisipasi dalam gelaran balap motor internasional tersebut.
Juru Bicara DPP PSI Sigit Widodo menilai polemik yang terjadi sangat mungkin terjadi, lantaran terdapat pihak yang dianggap dirugikan.
Dengan polemik yang terjadi, Sigit berharap pemerintah agar segera menyelesaikan kondisi yang bisa merusak gelaran MotoGP Mandalika.
"Wajar saja, selalu ada pihak yang belum puas. Sebab, itu harus dialog yang diutamakan," jelas Sigit kepada GenPI.co, Kamis (10/2).
Sigit menjelaskan dialog yang digunakan ialah untuk mencari solusi agar semua pihak tidak merasakan ketimpangan.
Akan tetapi, dia merasa program MotoGP Mandalika yang dijalankan pemerintah sebenarnya terlihat sudah menyesuaikan dengan masyarakat sekitar.
"Setahu saya, program-program yang dijalankan pemerintah di Mandalika sangat memerhatikan masyarakat sekitar," jelasnya.
Sebelumnya, Sirkuit Mandalika di NTB mendadak terasa mencekam lantaran dikepung warga, bahkan ban bekas dibakar di depan lintasan.
Massa yang tergabung dalam Karang Taruna di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah mengepung kantor Indonesia Tourism Development Center (ITDC) yang berada dekat sirkuit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat