Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sangat mendukung roadmap terkait hilirisasi bahan tambang nasional untuk meningkatkan nilai tambah.
Dorongan tersebut dilakukan untuk dapat menutupi porsi ekspor bahan tambang Indonesia yang lebih dari 50 persen merupakan produk mentah. Untuk itu, Erick mengatakan pihaknya akan membuat nikel harus diproses di Indonesia dengan multinasional partner.
Baca Juga: MotoGP Mandalika Sukses, Kinerja Erick Thohir Diapresiasi
"Namun, kita juga tetap melibatkan ketika investasi dengan para pengusaha yang ada di Indonesia, yaitu pembangunan ev battery bersama LG yang merupakan salah satu pemain terbesar baterai di dunia," ujar Erick, Selasa (22/3/2022).
Erick mengatakan, kementerian juga tidak memilih atau menerima investasi hanya dari satu negara saja. "Kita juga tidak dikotomi hanya kepada satu negara dan melakukan kerja sama dengan CATL untuk membangun ev battery ini," ujarnya.
Dengan adanya investasi tersebut, Erick menyebut bahwa tujuan utama dari adanya hilirisasi adalah terbukanya lapangan pekerjaan di Indonesia.
"Yang paling penting turunan dari ev battery ini, kami akan memastikan hilirisasi terjadi sehingga lanpangan kerja tetap ada di Indonesia, bukan di negara lain," ungkapnya.
Selain itu, besarnya subsidi LPG di Indonesia hingga Rp70 triliun membuat pemerintah memikirkan cara untuk dapat mengurangi beban tersebut. Salah satunya adalah dengan mendorong proyek gasifikasi batu bara.
"Bicara LPG kita bisa proses untuk satu pabrik DME bisa menghemat Rp7 triliun. Artinya, kita perlu 8 sampai 10 pabrik gasifikasi batu bara untuk DME," jelasnya.
Demi mencapai itu, Erick berharap beberapa perusahaan batu bara dapat mulai mengubah batu bara menjadi DME guna mengurangi ketergantungan terhadap LPG dari negara lain.
"Kita mengharapkan juga beberapa perusahaan batu bara swasta bisa mulai meng-switch kepada DME sehingga ketergantungan LPG dengan negara lain bisa di-reduce. Tentu apalagi yang lain kembali kita harus melakukan investasi smelter, kenapa kemarin Freeport kita dorong untuk melakukan investasi smelter untuk di Indonesia," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: