Pelaku Seni Harap Simak! Nadiem Akan Bahas Pemulihan Seni dan Budaya di G20

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melanjutkan pertemuan untuk yang kedua kalinya bersama Pejabat Tinggi G20 bidang Kebudayaan (second Senior Official Meeting/SOM G20 Culture) secara hybrid, Selasa (19/7/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi dukungan dari para delegasi dalam menyusun draf deklarasi tingkat menteri bidang kebudayaan. Selain itu, dia juga mengapresiasi masukan terhadap inisiatif Indonesia dalam hal Dana Global untuk Pemulihan Seni dan Budaya atau Global Arts and Culture Recovery Fund.

Nadiem memaparkan, Global Arts and Culture Recovery Fund adalah inisiatif Presidensi Indonesia dalam G20 yang berperan sebagai bantuan bagi pelaku budaya yang terimbas oleh pandemi Covid-19. Selain itu, kata Nadiem, inisiatif tersebut juga berguna untuk memperluas penerapan gaya hidup berkelanjutan.

Baca Juga: Kemendikbudristek Pastikan Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade Informatika Internasional 2022

"Saya sangat percaya bahwa Global Arts and Culture Recovery Fund dapat membantu membangun perekonomian pascapandemi serta mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan di masa depan," kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/7/2022).

Dia mengungkapkan, yang sejati dari tradisi hidup berkelanjutan adalah dapat dilengkapinya perekonomian. Hal tersebut dia nilai berguna untuk mengatasi berbagai tantangan masa depan.

"Budaya yang sejatinya merupakan tradisi hidup berkelanjutan tentu dapat melengkapi pendekatan ekonomi yang sudah ada jika kita ingin mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi saat ini dan di masa depan," jelasnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Lepas 1.565 Mahasiswa Peraih IISMA Berangkat ke Luar Negeri

Nadiem memaparkan dalam gelaran Global Arts and Culture Recovery Fund mengusung tema semangat gotong royong. "Mengusung semangat gotong royong, saya berharap kita dapat terus membangun diskusi sampai dengan pertemuan tingkat menteri kebudayaan G20 pada tanggal 12-13 September 2022 di Kawasan Candi Borobudur," katanya.

Sementara itu, SOM G20 bidang Kebudayaan mengusung lima agenda prioritas, yakni peran budaya dalam mendukung kehidupan yang berkelanjutan; dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari kebijakan berbasis budaya; pengelolaan bersama atas sumber daya budaya (cultural commoning) yang mempromosikan gaya hidup berkelanjutan di tingkat lokal; akses merata untuk peluang ekonomi budaya; dan mobilisasi sumber daya internasional untuk pemulihan berkelanjutan melalui pendanaan bagi sektor seni dan budaya yang terpukul selama pandemi.

Sebagai upaya untuk menyukseskan G20 bidang kebudayaan, Kemendikbudristek tengah menggelar sejumlah program, antara lain Ruwatan Nusantara di berbagai lokasi di Indonesia. Puncak dari Ruwatan Nusantara adalah Ruwatan Bumi, yang akan diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur pada perhelatan pertemuan tingkat menteri kebudayaan.