Beda Jumlah Konsumen, Pertamina Tidak Bisa Dibandingkan Dengan Petronas

Pertamina tidak bisa dibandingkan dengan Petronas dalam hal keuntungan dan harga jual BBM. Pasalnya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa Petronas jauh lebih mengungguli Pertamina meskipun harga BBM di Malaysia dijual lebih murah.

Pertama, tingkat konsumsi BBM di Indonesia jauh lebih besar dari Malaysia. Hal itu menyebabkan Pertamina harus mengimpor minyak mentah. Sebaliknya, Malaysia dengan konsumsi yang lebih kecil memungkinkan Petronas untuk tetap menjadi net eksportir migas.

Selanjutnya, tingginya produksi migas Petronas juga berperan mendorong kenaikan pendapatan. Sedangkan Pertamina harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk impor yang secara otomatis mempengaruhi laba.

Kemudian, tekanan biaya ekspor juga meningkatkan beban pokok penjualan dan beban langsung lainnya Pertamina.

Seperti di Indonesia, anggaran negara Malaysia juga diperkirakan akan membengkak hingga MYR 30 miliar (US$ 6,73 miliar) pada tahun 2022, dari tahun lalu hanya sebesar MYR 11 miliar (US$ 2,47 miliar).

Pendapatan Pertamina dari subsidi juga lebih besar dari pada catatan laba bersih, sehingga membebankan arus kas perusahaan apabila uang dari pemerintah menunggak atau terlambat masuk.

Tak heran, untuk memperoleh laba secara mandiri tanpa subsidi serta memperlancar arus kas, Pertamina perlu meningkatkan harga penjualan BBM.