Mengenal Program AKSI Perempuan: Womanpreneur Bisa Dapatkan Pendanaan Total Miliaran Rupiah

Program Akselerasi Bisnis (AKSI) Perempuan merupakan program kolaborasi antara Tjufoo sebagai brand aggregator pertama di Indonesia bersama dengan platform komunitas Stellar Woman.

Tidak hanya dihadirkan untuk memberikan dukungan terhadap peran kepemimpinan perempuan di dunia bisnis dan memberi peluang inkubasi bagi bisnis yang dirintis perempuan Indonesia, namun melalui progam AKSI Perempuan, para womenpreneur juga memiliki kesempatan untuk memenangkan pendanaan hingga miliaran rupiah.

"Tjufoo bersama dengan Stellar Woman menghadirkan AKSI Perempuan sebagai wujud kepedulian dan upaya mendorong kesetaraan peluang dan kesempatan bagi womenpreneur dalam memperkuat fundamental bisnis mereka, membentuk skalabilitas yang jelas untuk mengukur pasar, menentukan tujuan untuk proses identifikasi merek, dan juga merancang strategi bisnis yang kuat untuk menjawab berbagai tantangan," tutur TJ Tham, CEO & Co-Founder Tjufoo dalam acara konferensi pers kick-off AKSI Perempuan pada Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Tjufoo Gandeng Stellar Woman Wujudkan Program AKSI Perempuan

TJ berpendapat bahwa pemberdayaan UMKM menjadi prioritas nasional seiring peran perempuan dalam bisnis dan kepemimpinan dalam menyokong perekonomian nasional. Dengan jumlah mencapai 64% dari total 60 juta lebih UMKM di Indonesia digerakkan oleh perempuan, UMKM perempuan dianggap sebagai penyedia lapangan kerja alternatif bagi mereka yang tidak dapat mengakses pasar tenaga kerja formal.

Melalui progam AKSI Perempuan ini, Tjufoo bersama dengan Stellar Woman menargetkan sebanyak 5.000 womenpreneur untuk dapat bergabung dalam AKSI Perempuan. Sejak dibuka pada Agustus lalu, TJ Tham mengatakan bahwa program AKSI Perempuan hingga saat ini telah mencapai hampir 2.000 womenpreneur yang telah mendaftar dan ingin berpartisipasi dalam program yang pendaftarannya gratis tersebut. Pendaftaran program ini akan dibuka hingga 28 September 2022.

Tahap pertama program inkubasi bisnis AKSI Perempuan akan dimulai dengan kegiatan bootcamp yang dilakukan selama dua hari, diselenggarakan pada 1-2 Oktober 2022 untuk seluruh bisnis yang mendaftar. Selanjutnya, 10 bisnis dengan potensi terbaik akan mendapatkan panduan lebih komprehensif selama proses inkubasi serta berkesempatan untuk mendapatkan pendanaan dengan total miliaran rupiah.

Untuk informasi lebh lanjut terkait program ini dapat dilihat selengkapnya di website www.stellarw.com/aksiperempuan.

Samira Shihab selaku Founder dari Stellar Woman mengungkapkan bahwa AKSI Perempuan ini merupakan program yang menyasar womanpreneur untuk memimpin bisnis mereka ke level selanjutnya.

Ia mengungkapkan, "kami berharap program ini dapat lebih mengembangkan kewirausahaan perempuan yang membuka peluang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menginspirasi banyak perempuan lainnya untuk mengambil langkah berani dalam dunia bisnis."

Seperti yang telah TJ Tham katakan sebelumnya, dalam program inkubasi bisnis, para womenpreneur tidak hanya akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang beragam karena program ini merupakan wujud kepedulian dan upaya mendorong keetaraan peluang dan kesempatan bagi womanpreneur, maka para womenpreneur juga dapat memperkuat fundamental bisnis mereka, membentuk stabilitas yang jelas untuk menemukan peluang pasar, menemukan tujuan untuk proses identifikasi bisnis, juga mereka dapat merancang strategi bisnis yang kuat untuk menghadapi banyak tantangan.

"Program ini sejalan dengan komitmen Tjufoo mendukung tiga area fokus paling diprioritaskan dalam 17 Pembangunan Berkelanjutan, yaitu pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, kesetaraan gender, serta konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab," jelas TJ.

Secara garis besar, latar belakang dari program AKSI Perempuan berasal dari kesadaran akan peran womanpreneur yang semakin signifikan dalam menyokong perekonomian nasional, dan dalam hal itu mereka masih menghadapi banyak tantangan dalam menjalankan bisnis atau usaha seperti tantangan terkait dengan peran dalam keluarga, stigma sosial, akses pelatihan kewirausahaan, dan akses permodalan.