Setelah Nasdem dan Demokrat, Anies Jadwalkan Pertemuannya dengan PKS

Setelah melakukan silaturahmi politik ke Kantor DPP Partai Demokrat pada Jumat (7/10/22), Anies Baswedan menyebut akan melakukan hal yang sama kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Silaturahmi ini rencananya bakal membahas seputar percakapan pengusungan capres yang dilakukan Nasdem beberapa waktu lalu.

"Kita semua sedang dalam percakapan apa yang sudah dilakukan oleh Partai Nasdem, sekarang kita bicara juga dengan teman-teman Demokrat. Insyaallah, percakapan juga akan meluas dengan PKS. Mudah-mudahan nanti membangun sebuah aliran baru di dalam kita membangun Indonesia lebih baik," kata Anies dalam konferensi persnya di Kantor DPP Demokrat, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga: Silaturahmi ke Kantor AHY, Anies Mantap Jalan Bersama Demokrat

Dia mengungkapkan, silaturahmi tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab para partai yang berada dalam sirkel rencana koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat. Anies juga menyebut bahwa pertemuan tersebut adalah salah satu dari tanggung jawab bersama dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

"Kita semua ingin menjalankan amanat ini, apapun amanat yang diembankan dengan sebaik-baiknya," tegas Anies.

Selain itu, Anies mengaku kedatangannya ke Kantor DPP Demokrat merupakan pertanda kebersamaannya dengan partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Bahwa keinginan untuk jalan bersama itu bukan keinginan dari puncak, keinginan jalan bersama adalah keinginan dari seluruh arah. Kita menginginkan Indonesia yang terus menerus memperbaiki, setiap fase kita terus melakukan perbaikan," jelasnya.

Baca Juga: Dukungan untuk Anies Baswedan Mulai Berdatangan, Termasuk dari PAN

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, menyebut silaturahmi politik yang dilakukan Anies Baswedan merupakan awalan yang lebih baik dalam mengusung perubahan dan perbaikan bagi Indonesia.

"Semoga bisa jadi awal yang lebih baik untuk kebersamaan kita semua ke depan, mengusung perubahan dan perbaikan untuk Indonesia yang semakin baik. Indonesia terlalu besar untuk besar untuk dipikirkan satu, dua orang, kelompok. Kita ingin semakin maju dan besar, segala hal yang baik kita lanjutkan, tapi kalau ada yang dirasakan belum baik, harus kita perbaiki. Bukankah itu semangat dan keberlanjutan?" katanya.