Ganjarist Heran dengan Relawan yang 'Ngomporin' Hubungan Ganjar Pranowo dan PDIP

Relawan pendukung Ganjar Pranowo, Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist mempertanyakan munculnya dukungan dari relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar) yang mendukung agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDIP.

Sekretaris Jenderal Ganjarist, Kris Tjantra menyampaikan, selama ini pihaknya tidak pernah mendengar soal relawan tersebut.

Bahkan menurutnya, relawan yang menamakan diri sebagai Kami-Ganjar itu tidak pernah muncul dan tidak pernah ada dalam pergerakan.

"Ganjarist mengetahui relawan Ganjar Pranowo yang bergerak siapa aja dan pergerakannya seperti apa, namun kita tidak mengenali siapa mereka (Kami-Ganjar). Bagi kita, mereka adalah 'relawan siluman'. Untuk itu kita mempertanyakan siapa mereka dan apa motif sebenarnya dari mereka," kata Kris, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (30/10).

Kris menilai bahwa statement yang disampaikan oleh Kami-Ganjar itu merupakan upaya untuk memecah belah dan adu domba. Baik antara Ganjar dengan PDIP maupun antar-Jokowi dengan Banteng.

Baca Juga: Halo Golkar… Kalau Airlangga Nggak Jadi Nyapres, Jangan Pilih Ganjar Pranowo, Mending Anies Baswedan Aja! Refly Harun: Untungnya Jauh!

"Upaya yang mereka lakukan hanya untuk memperkeruh hubungan antara Pak Ganjar Pranowo dengan PDIP dan Pak Jokowi dengan PDIP. Hal itu tidak benar dan tidak baik bagi kita. Untuk itu, mereka tidak boleh kita biarkan," tegasnya.

Kris menekankan bahwa selama ini hubungan Ganjar dengan PDIP baik-baik saja. Dibuktikan dengan loyalitas dan kesetiaan Ganjar terhadap PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Setiap relawan Ganjarist atau relawan pendukung Ganjar Pranowo masih sepakat dan satu suara, bahwa Pak Ganjar harus dimajukan dari PDIP dan tentunya dengan restu Ibu Megawati," terangnya.

Begitu pula terkait penentuan ketum, Kris menuturkan bahwa relawan Ganjar yang betul-betul cinta dan peduli terhadap Ganjar dan Jokowi tidak akan pernah memperkeruh suasana. Apalagi dengan menyuarakan penggantian posisi Ketum Banteng.

Baca Juga: Nggak Ada Cerita Kalah! Eggi Sudjana Blak-blakan Soal Siasat Mencabut Gugatan 'Ijazah Palsu' Jokowi: Saat Bambang Tri Bebas, Bisa Lanjut!

"Mekanisme pemilihan ketua umum itu harus melalui rapat besar, kongres nasional atau Munaslub untuk menentukan ketua umum. Jadi tidak bisa dengan suara-suara relawan yang tidak jelas seperti itu," pungkasnya.