Komentari Pertemuan dengan Gibran, Ketua DPP PDIP: Anies Digerakkan oleh Tim Pemoles Kecantikan Supaya Terlihat Genuine dan Sederhana

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah tidak mempersoalkan pertemuan antara Anies Baswedan dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Akan tetapi, yang menjadi persoalan adalah, saat ini Anies sudah menjadi calon presiden. Tak mungkin jika pertemuan itu tanpa ada maksud politik tertentu.

"Jangan ada trik, itu bisa dilihat ketika dia ngomong soal pilpres, loh ada apa sebenernya?. Tidak mungkin niatnya silaturahim. Bagi seorang capres kemana pun dia melangkah pasti ada perhitungan, silaturahmi oke, tapi bawaan politiknya itu, Anies sudah punya ABCD dimana dia kuat dan lemah, kemana-mana silaturahmi, karena bungkus itu sangat aman, dia tengah mengerek elektoralnya," kata Said.

Said menilai kehadiran Anies di Solo bukan sebuah silaturahmi yang natural, itu digerakkan oleh tim pemoles Anies.

"Ini digerakkan oleh tim pemoles kecantikan supaya terlihat genuine dan sederhana," tambahnya.

Sementara itu, terkait apakah ada kepentingan untuk pertarungan Pilgub DKI untuk Gibran dan Pilpres untuk Anies, kata Said hal itu sudah masuk wilayah partai politik.

"Kami tak merasa untuk memecah belah, kecuali kalau dia masuk ke persoalan Pilgub DKI," tambahnya.

Said pun membantah jika pertemuan antara Gibran dan mantan Gubernur DKI itu jadi momen buat putera sulung Jokowi itu belajar.

"Kalau Gibran mau belajar ke gubernur yang sukses, belajar saja ke bapaknya, ga usah ke Anies. Bapaknya jadi gubernur ga usah belajar tapi sukses, itu kan soal talenta dan kepemimpinan," terangnya.