Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        13 Daerah di Jabar Zero Kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan

        13 Daerah di Jabar Zero Kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus menggenjot penananganan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Jabar. Bahkan hingga saat ini jumlah daerah yang berhasil menekan PMK hingga mencapai zero kasus pun terus bertambah, dari 8 daerah menjadi 13 daerah di Jabar.

        "Alhamdulillah daerah yang zero kasus terhadap PMK terus bertambah dari yang tadinya 8 daerah sekarang menjadi 13 daerah di Jabar. Mudah-mudahan daerah yang zero kasus terus bertambah dan kasus PMK pun bisa diantisipasi," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana, usai menggelar talkshow di Kantor PRSSNI Jabar di Bandung, Kamis (17/11/2022).

        Baca Juga: Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Bengkulu Tersebar di Tujuh Titik

        Aripin menyebutkan ke-13 daerah yang telah berhasil menekan kasus PMK hingga zero kasus tersebut antara lain Banjar, Bogor, Ciamis, Karawang, Kota Bandung, Bekasi, Cimahi, Kota Tasik, Pangandaran, dan Purwakarta.

        "Sebelumnya daerah KBB pun sempat zero kasus tapi terserang lagi dengan kasus dombanya yang terpapar," katanya.

        Antisipasi terhadap PMK memang dijaga secara ketat, baik melalui program vaksinasi hewan, disinfektan, pemeriksaan, hingga lalu lintas hewan ternak pun dijaga secara ketat. Termasuk upaya lainnya dalam mengatasi kasus tersebut.

        Baca Juga: Peternak Diminta Waspada, Setelah PMK Kini Penyakit Kulit Benjolan Menyerang Sapi

        "Arus lalu lintas hewan ternak kita jaga secara ketat, kita periksa hewan ternak yang masuk dari luar daerah," ujarnya.

        Tidak heran angka kasus PMK di Jabar terus menurun. Apalagi upaya vaksinasi pun terus didorong secara maksimal. Hingga saat ini ada sekitar 268.000 hewan ternak yang telah divaksin dosis 1 dan 2. Apalagi pemerintah pun telah mendistribusikan sekitar 400.000 vaksin ke Kabupaten/Kota di Jabar.

        "Hewan ternak yang sudah divaksin ada sekitar 50% dan itu terus kita maksimalkan, dan alhamdulillah Jabar jadi provinsi yang berhasil dalam penanganan PMK di tingkat nasional," katanya.

        Sementara yang sudah terdistribusi vaksinnya sebanyak 400 ribu. Untuk booster, vaksin ini masih dapat dipakai. Tetapi pelaksanannya tahun depan, karena harus menunggu enam bulan.

        Baca Juga: Satgas PMK Minta Lampung Konsisten Lakukan Biosecurity dan Vaksinasi

        Arifin mengimbau kepada para peternak untuk segera mendaftarkan diri agar mendapat bantuan pemerintah. Namun, para peternak harus menyiapkan terlebih dahulu dan melengkapi sejumlah persyaratan dokumen agar semua berjalan lancar. 

        "Alokasi kita saat ini ada 6.612. Jadi masih ada 60 persen. Yang sudah diajukan 22 kabupaten/kota itu sebanyak 4.204. Jadi masih ada sisa 2.400-an. Masyarakat yang belum segera ajukan ke DKPP di kabupaten/kota masing-masing. Dan bantuan ini sudah terealisasikan di tiga kabupaten," jelasnya.

        Baca Juga: Satgas PMK Realisasikan 70% Vaksin Hewan Ternak, Akhir Tahun Ditargetkan 100%

        Adapun, Perwakilan PRSSNI Jabar, Erick, mengatakan PRSSNI Jabar bersama pemerintah banyak melakukan sosialisasi terkait layanan PMK. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai mitra dan jaringan radio PRSNNI Jabar.

        "Tentunya ini merupakan kerjasama yang kita lakukan dengan pemerintah, kita lakukan dengan berbagai event, baik talkshow maupun dengan jaringan radio kita," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: