Genjot Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Rela Ubah Ratusan Trilliun Dana APBN Jadi Bansos

Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber dalam mendorong pemulihan ekonomi.

"Tahun ini kita membelanjakan untuk subsidi dan kompensasi di atas Rp500 triliun. Tahun depan, bansos kita mencapai Rp470 triliun. Itu untuk menjaga daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani, dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2022, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Mengapa APBN Defisit Hingga Rp237,7 Triliun, Ternyata Ini!

Selain itu, Sri Mulyani juga mengatakan, APBN digelontorkan untuk memberi pengamanan sosial kepada masyarakat, terutama kelompok rentan.

Ia lalu menegaskan, strategi fiskal yang akan dilakukan pemerintah adalah menjaga dan memperbaiki fundamental sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Terutama yang memang kita bisa pengaruhi yaitu faktor di dalam negeri. konsumsi, investasi, policy, insentif supaya ekspor semakin kompetitif," ungkapnya.

Sri Mulyani lalu mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo yang berpesan bahwa kualitas belanja negara harus diperbaiki.

"Jadi, ini juga bukan hanya soal besaran belanjanya saja, tetapi juga kualitas belanja," paparnya.

Terakhir, Sri Mulyani juga menyoroti terkait belanja pemerintah yang juga masih harus diperbaiki. 

Baca Juga: Anies Baswedan Cuma Kena Getah, Elite NasDem Ungkap Dalang Politik Identitas: Semua Harus Sadar...

"Ada yang beli alat ternyata gak dipakai, kan kayak gitu," ungkapnya.