Istri Wiji Thukul Meninggal, Janji Kampanye Jokowi Akan Cari Sang Penyair Diungkit Lagi: Dia Teman Baik Saya

Momen meninggalnya istri penyair Wiji Thukul memicu kembalinya diskusi soal kasus penculikan Reformasi 1998 yang hingga kini menjadi kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum terselesaikan. Salah satunya Wiji Thukul yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Momen ini pun kembali mengingatkan publik soal janji Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye Tahun 2014 yang sempat menyentil kasus Wiji Thukul di momen kampanye pemilihan presiden 2014 silam.

Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Pasrah Kalau Jadi Sasaran Reshuffle Kabinet: Kami di Sini Cuma Pembantu Presiden Jokowi!

Dirinya mengatakan bahwa akan mencari Wiji Thukul, agar semua persoalan yang terpendam selama ini jelas.

"Kalau Pak Jokowi jadi presiden mencari Wiji Thukulnya gimana pak?," Kata seorang pria dalam video yang tersebar.

"Ya dicari, biar jelas," jawab Jokowi dengan ekspresi santainya.

Baca Juga: Jokowi Bagai Langit dan Anies Buminya, Ruhut Sitompul Senggol-senggol Lagi: Nggak Perlu Kadrun sebagai Tim Hore

Tak cukup sampai disitu, pria ini seolah meyakinkan jika nantinya Jokowi menjadi presiden akan melakukan hal yang diucapkan tersebut.

"Pak Jokowi akan cari?," Tanya pria ini meyakinkan.

"Dicari biar jelas," jawab Jokowi lagi.

"Bagus pak terima kasih," tegas pria itu.

Baca Juga: ICW Sebut Agenda Reshuffle Jokowi Berat pada Kepentingan Politik: Bagi-bagi Jabatan!

Dalam momen kampanye pemilihan presiden 2014 silam itu, Jokowi juga mengatakan bahwa dirinya adalah teman baik Wiji Thukul.

"Dia teman baik saya, Mbak Pon teman baik, anaknya teman baik saya," aku Jokowi.

Namun, pernyataan itu seolah hanya angin lalu. Sampai saat ini di periode kedua jabatannya sebagai presiden, Jokowi tak kunjung merealisasikan janjinya.

Baca Juga: Ditanya Lagi Kapan Jadwal Resmi Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi: Bisa Besok…

Untuk diketahui, Wiji Thukul hilang sekitar bulan Maret 1998, bertepatan dengan peningkatan operasi represif rezim Orde Baru untuk membersihkan aktivitas politik yang berlawanan dengan Orde Baru.

Hilangnya Wiji Thukul diduga tidak terlepas dari aktivitas-aktivitas politiknya karena bersamaan dengan hilangnya aktivis yang lain menjelang jatuhnya Orde Baru.