Startup SEVA Optimis Bawa Visi & Misi Bisnisnya pada 2023

Anak usaha dari Astra Financial, PT Astra Auto Digital (SEVA) merupakan perusahaan rintisan (startup) yang menyediakan layanan sebagai leasing aggregator. Amar Ibrahim selaku Head of Marketing SEVA menjelaskan bahwa kini SEVA masih dalam tahap pertumbuhan dengan dukungan penuh dari PT Astra International Tbk sejak diluncurkan pada 30 Maret 2022.

Dalam mendukung misi perusahaan, Amar menyebut bahwa inisiatif dari peluncuran SEVA salah satunya adalah untuk meng-interconnected-kan anak usaha di bawah Astra Financial sehingga dapat saling mendukung satu sama lain.

Hal ini juga didorong dengan adanya restrukturisasi dari banyak perusahaan leasing untuk mempertahankan konsumennya dan membantu mereka dalam kemampuan bayar dengan cara seperti menawarkan solusi untuk beban bulanan.

Baca Juga: Belum Genap Satu Tahun, Bagaimana Capaian dan Target Bisnis Anak Usaha Astra Financial SEVA?

"Itulah kenapa SEVA mengangkat finance first dulu, bagaimana caranya kita bisa mengedukasi konsumen di Indonesia untuk membeli mobil secara pandai dan bijaksana. Jadi intinya adalah membeli mobil sesuai dengan kemampuan finansial mereka," tutur Amar kepada media pada Senin (30/1/2023).

Amar tutur menerangkan bahwa dalam upaya membangun peningkatan kesadaran konsumen untuk membeli mobil sesuai dengan kemampuan finansialnya, SEVA telah merilis berbagai video edukasi dengan intensi seperti menyebarkan perspektif untuk membeli mobil sesuai dengan kemampuan, inklusi finansial dalam pembelian mobil sehingga konsumen tidak merugikan dirinya sendiri, sampai himbauan menggelitik untuk konsumen agar tidak tergocek hingga tidak mampu membayar cicilan.

"Alhasil kita harus pintar-pintar untuk membeli mobil, masuk ke SEVA, coba dihitung dengan baik dan benar apakah kamu mampu untuk membeli mobil tersebut. Sama kita bikin video tips and tricks di channel YouTube-nya SEVA mengenai bagaimana cara membeli mobil yang benar, cara perhitungan seperti apa, dan lainnya," ujar Amar.

Dalam kampanye edukasi tersebut, khususnya inklusi finansial, pada tahun 2023 ini SEVA rencananya akan melakukan kampanye kolaborasi melalui sosialisasi seperti salah satunya adalah kampanye pada program talkshow baik di TV maupun radio.

Mengenai kendala yang ada, Amar mengakui bahwa inisiatif yang SEVA tawarkan ke konsumen dinilai agak sulit, karena dalam perlakuannya masyarakat membeli mobil dengan memanfaatkan emosi dan pendekatan yang harus dilakukan sebalinya, yaitu menggunakan logika dengan memberikan pertimbangan dan solusi kepada konsumen.

"Kalau dipaksa yang terjadi, syukur-syukur lebih dari setahun, tapi kalau dalam waktu sebulan tiga bulan mobil ditarik, itu buntung bukannya jadi untung. Karena rugi konsumennya. Satu, rugi baik dari sisi finansial maupun yang kedua psikis. Kan sedih mobil ditarik. Sebelum ditarik lebih spaneng, ditelponin, didatengin debtcollector, itu menurut saya suatu situasi kondisi yang tidak menyenangkan," ujar Amar menjelaskan terkait dengan posisi SEVA sebagai antisipasi kejadian tidak menyenangkan pada proses pembelian mobil.

Terkait dengan risiko atau tantangan menjelang tahun politik yang juga dibayangi berbagai gejolak ekonomi lainnya, Amar masih melihat optimisme yang akan dilalui oleh SEVA.

Ia mengatakan, "kalau menurut saya, risiko pasti ada, kalau menurut saya dari sisi kita, kita melihat tahun 2023 ini kesempatan untuk SEVA untuk tetap tumbuh. Kenapa tetap tumbuh, karena kecuali kita sudah menguasai pasar mungkin kita akan agak ngerem dan mungkin tumbuhnya tidak 10% atau 20% bisa bertahan di market share yang sama itu sudah cukup alhamdulillah. Tapi kalau untuk SEVA dalam tahap pertumbuhan, tidak terlalu ngefek sih sebenarnya [dari ancaman ekonomi yang ada]."