Ragu Demokrat-PKS Sudah Dukung Anies, Pengamat Alphard: Kalau yang Ngomong SBY dan Salim Segaf Al-Jufri Baru Bisa Dipegang

Pengamat politik sekaligus pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi mengingatkan jangan senang dulu ketika Partai Demokrat dan PKS telah mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Alasannya, karena kedua partai itu mengumumkan pencapresan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan di forum tertinggi pengambilan keputusan masing-masing partai.

Berbeda dengan Nasdem yang sudah duluan mendeklarasikan Anies sebagai capres di forum resmi dan tertinggi partai serta diumumkan langsung oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Nah berbeda dengan Nasdem, Demokrat mengumumkan Anies sebagai capres hanya berupa keterangan pers dari Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono, bukan di forum tertinggi partai.

Begitu juga yang dilakukan PKS, hanya diumumkan secara mendadak di Bandara Soekarto Hatta oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman.

"Kemarin itu kan pernyataan dari orang-orang yang sebenarnya masih individual tidak bisa mewakili partai. Sebab, keputusan pencapresan dan keputusan berkoalisi itu di seluruh partai itu biasanya melalui mekanisme partai seperti dalam bentuk Rakernas, Rapimnas, Mukernas, Kongres dll," kata Hasan Nasbi.

"Jadi yang sudah menjalani mekanisme organisasi itu baru Nasdem diantara 3 partai ini baru Nasdem yang sudah menggelar Rakernas tahun lalu.

"Sementara yang dilakukan oleh Demokrat kemarin belum menjalani mekanisme organisasi. Jadi itu belum keputusan partai sehingga suratnya nggak ada, yang beredar kemarin hanya rilis yang juga sebenarnya nggak lazim dalam politik Indonesia.

"Pernyataan dukungan terhadap calon presiden biasanya bukan berupa rilis tapi berupa sebuah pengumuman resmi yang layak dan elegan di kantor partai atau di suatu tempat yang mencerminkan bahwa ini pengumuman calon kepala negara, calon kepala pemerintahan yang bermartabat bukan calon kepala desa. Bahkan pengumuman pencalonan kepala desa pun lebih berwibawa," tegasnya.

"Begitu juga PKS, kok menyatakan dukungan terhadap Anies kesannya terburu-buru sekali jadi Pak Sohibul Iman itu hari Jumat berangkat ke Turki hari Senin sudah mendarat lagi di Jakarta kemudian langsung melakukan konferensi pers di Bandara (Soekarno-Hatta).

"Dalam keadaan capek kusut muka kucel, dekil kemudian dia bilang kami mendukung Anies Baswedan seolah-olah dikejar-kejar sesuatu atau seolah besok itu mau kiamat atau bencana alam.

"Meja yang digunakan konferensi pers juga kayak meja-meja saat konferensi pers di tempat pengungsian bencana, apa di posko pengungsian gitu loh, bukan seperti disiapkan untuk level capres," 

Pengamat politik yang bertaruh Alphard ini kemudian menantang agar tiga tokoh yang paling berwenang di PKS dan Demokrat untuk segera bersuara terkait capres yang didukungnya.

"Semua masyarakat pasti menunggu pernyataan itu dikeluarkan oleh orang yang punya otoritas. Kemudian 3 orang yang punya otoritas itu itu duduk bersama baru orang melihat bahwa ini koalisi beneran bahwa ini pencapresan yang beneran

"Kalau pernyataan diucapkan oleh Surya Paloh itu bisa dipegang, pernyataannya nanti dikeluarkan oleh SBY sebagai orang yang punya otoritas tertinggi di Partai Demokrat bisa dipegang itu. Kemudian kalau pernyataannya dikeluarkan oleh Habib Salim Segaf Al Jufri sebagai pemegang otoritas tertinggi di Partai Keadilan Sejahtera maka orang akan pegang itu," tegasnya.

Dan kalau mereka sudah bertiga sudah duduk bertiga maka orang akan melihat itu sebagai koalisi