Jelaskan Kriteria Cawapresnya, Anies Baswedan Sudah Incar Satu Nama?

Munculnya nama mantan Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sebagai pendamping Anies Baswedan direspons Hendri Satrio atau Hensat. Juru bicara Bacapres 2024 Anies Baswedan tersebut menegaskan bahwa Anies belum pernah mengungkap nama bacawapres.

Alumnus Universitas Padjajaran itu mengatakan, Anies selama ini baru sebatas menyampaikan lima kriteria yang nantinya akan dipilih sebagai bacawapres dari Koalisi Perubahan. Diketahui, Anies menjadi Bacapres 2024 dari Koalisi Perubahan yang diisi oleh Demokrat, NasDem, dan PKS.

Baca Juga: Sebenarnya ‘Ketar-ketir’, PDIP Masih Tunggu Anies Baswedan Umumkan Cawapresnya

"Jadi yang disampaikan Mas Anies baru kriteria, belum bicara nama," ucap Hensat kepada awak media, Selasa (7/3). 

Menurutnya, Anies Baswedan menginginkan pendamping pada Pilpres 2024 yang bisa membantu kemenangan. Berikutnya, eks Mendikbud RI itu berharap cawapres yang nanti mendampingi bisa memperkuat koalisi dan membantu di pemerintahan apabila terpilih saat kontestasi.

"Keempat, setia di garis perubahan. Kelima, kekompakannya cocok," kata Hensat. 

Dia mengatakan, sosok cawapres pendamping Anies nantinya akan diumumkan langsung mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Toh, parpol dari Koalisi Perubahan telah menyepakati bahwa Anies memiliki hak menentukan bacawapres pendamping.

"Itu, kan, diserahkan ke Mas Anies," kata Hensat.

Toh, kata pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia atau KedaiKOPI itu, nama yang selama ini beredar di publik soal bacawapres pendamping Anies sebenarnya bukan Sandiaga Uno.

Nama yang muncul dari internal Koalisi Perubahan misalnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman, dan Ketua DPP PKS Ahmad Heriyanto.

Baca Juga: Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Disebut Makin Menegaskan Pencapresan Anies Baswedan di 2024

Sementara itu, tokoh di luar Koalisi Perubahan ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Terus kepala-kepala daerah, ada Bu Khofifah dan Ridwan Kamil, tetapi belum pernah ada yang dibahas," ungkap Hensat.