Merasa Tidak Happy dengan Pertemuan Prabowo-Gibran Bikin PDIP Mengungkit Jasa Politik terhadap Jokowi dan Keluarganya

Pengamat politik Adi Prayinto menilai PDI Perjuangan sangat terganggu dengan pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka pada Jumat lalu.

Diketahui di pertemuan itu Prabowo-Gibran melakukan perbincangan empat mata serta Gibran mengantarkan relawan 'Gibran dan Jokowi' bertemu dengan Prabowo di Oemah Angkringan Laweyan Solo.

Akibatnya Gibran pun dipanggil oleh DPP PDIP ke Jakarta untuk mengklarifikasi pertemuan tersebut. Nah menurut Adi, PDIP sudah pasti merasa tidak nyaman atas pertemuan tersebut.

"Kenapa Gibran dipanggil ke Jakarta oleh DPP PDIP. Karena PDIP merasa terganggu, merasa tidak happy dengan manuver GIbran yang kelihatan memberikan endorsment politik ke Prabowo," kata Adi.

Adi menilai PDIP tidak ingin timbul kesan bahwa PDIP tidak solid dalam mendukung capres yang sudah diumumkan oleh Megawati Soekarnoputri, yakni Ganjar Pranowo.

"Karena itu lah Gibran ditertibkan, supaya tidak mengesankan PDIP tak solid, apalagi ini anak presiden, malah kedekatan politiknya ditunjukkan kepada yang lain," jelasnya.

Adi mengingat-ingat pernyataan dari kader PDIP Adian Napitupulu yang menghitung jasa partainya terhadap Jokowi dan keluarganya.

"Adian cukup keras dia, PDIP itu mengungkit jasa politik yang sudah diberikan kepada Jokowi dan keluarganya, menurut Adian PDIP itu sudah memberikan tujuh kemenangan kepada Jokowi dan keluarganya, seperti Pilkada Solo, Pilgub DKI, Pilpres dua kali, Pilwalkot Solo yang dimenangkan Gibran dan Pilwalkot Medan yang dimenangkan menantu Jokowi, Bobby Nasution," jelasnya.