Mark Zuckerberg: Penurunan Pengguna Itu Wajar, Lebih Banyak Fitur Akan Datang di Threads!
Threads yang dibuat oleh Meta Mark Zuckerberg sukses merebut perhatian dunia saat peluncurannya. Aplikasi itu bahkan melintasi lebih dari 100 juta pengguna dalam lima hari dan menjadi aplikasi dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada. Namun, kini aplikasi tersebut telah mengalami penurunan keterlibatan pengguna yang signifikan sejak diluncurkan.
Menurut laporan BBC, Mark Zuckerberg mengakui bahwa Threads telah kehilangan lebih dari separuh penggunanya. Dalam pertemuan town hall internal, Zuckerberg mengatakan bahwa retensi pada aplikasi itu lebih baik dari yang diharapkan para eksekutif, tetapi itu tetap tidak sempurna.
"Jika Anda memiliki lebih dari 100 juta orang yang mendaftar, idealnya akan luar biasa jika mereka semua atau bahkan setengahnya bertahan. Kami belum sampai di sana," katanya, sebagaimana dikutip dari NDTV di Jakarta, Senin (31/7/23).
Namun, miliarder itu juga menekankan bahwa meskipun turun, situasinya masih normal.
''Penurunan pengguna itu wajar. Saya optimis tentang peningkatan tingkat retensi saat kami menambahkan lebih banyak fitur ke aplikasi,'' tambah Zuckerberg.
"Meta sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak pengait yang mendorong retensi untuk menarik pengguna agar kembali ke aplikasi, seperti memastikan orang yang menggunakan aplikasi Instagram dapat melihat Utas penting," lanjut Chief Product Officer Chris Cox.
Sebelumnya, data dari layanan lalu lintas online SimilarWeb mengungkapkan bahwa kunjungan harian ke Threads turun dari 49 juta menjadi 23,6 juta dalam seminggu setelah peluncuran platform. Laporan itu mengatakan bahwa audiens Thread sekitar 22 persen ukuran Twitter.
Terlebih, Threads adalah penantang terbesar bagi 'X' milik Elon Musk yang sebelumnya bernama Twitter. Platform itu sendiritelah melihat serangkaian pesaing potensial tetapi belum menggantikan posisinya sebagai salah satu platform media sosial terbesar di dunia, terlepas dari perjuangannya.
Di Threads, orang dapat memposting teks dan tautan serta membalas atau memposting ulang pesan dari orang lain, penawaran yang mirip dengan Twitter. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mem-porting daftar pengikut dan nama akun mereka yang ada dari Instagram.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: