RK Bisa Melawan Anies di Pilkada DKI Jakarta Tanpa Didukung KIM?

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menilai Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil maju pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 berdasarkan permintaan atau perintah dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Dan menurutnya, Ridwan Kamil (RK) hanya bisa melawan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024 jika didukung secara total oleh KIM yang terdiri dari sejumlah partai politik berpengaruh.

Baca Juga: Ahok Dipercaya Bukan Lawan Seimbang Bagi Anies di Pilkada DKI Jakarta

"RK pasti maju berdasarkan permintaan atau perintah KIM, dan pasti permintaan itu dilakukan dengan perhitungan untung rugi yang seksama, RK hanya bisa melawan Anies kalau RK didukung secara total oleh KIM," ucapnya, dikutip dari YouTube COKRO TV, Selasa (6/8).

"Ingat ya KIM adalah koalisi yang sedang memegang pemerintahan pusat, koalisinya terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN sebagai fraksi-fraksi yang ada di DPR serta PPP, PSI, Garuda, dan PBB yang di luar DPR," imbuhnya.

Sementara diketahui, dalam survei Indikator, Anies Baswedan unggul pada simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dipilih secara spontang oleh 39,7% dari total responden.

"Ini kami sebut sebagai strong voters, karena mereka bisa menyebut nama calon gubernur tanpa kami brief nama-nama yang akan maju," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (25/7/2024), dikutip dari databoks.

Posisi di bawah Anies yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan perolehan suara 23,8 persen, disusul oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 13,1 persen.

Survei tersebut dilakukan dengan 800 responden di Jakarta bekriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dipilih melalui metode multistage random sampling. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada 18-26 Juni 2024 melalui wawancara.

Margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan sebanyak 16,1% responden dalam simulasi top of mind tidak menjawab atau tidak tahu siapa kandidat calon gubernur Jakarta yang akan dipilihnya.