Cak Imin Patahkan Impian Anies untuk Bikin Partai: Berat Biar Saya Saja

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berkomentar soal Anies Baswedan yang ingin mendirikan partai politik. 

Sebelumnya, keinginan Anies untuk membangun partai diungkap setelah ia gagal maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta karena tidak mendapat dukungan dari partai manapun. 

Baca Juga: Masyarakat Jakarta Sebenarnya Lebih Suka Ridwan Kamil daripada Anies dan Ahok

Anies pun sempat menyinggung soal kemungkinan dirinya masuk partai politik demi melancarkan langkahnya untuk mengikuti Pilkada 2024.

Namun, Mantan Menteri Pendidikan itu secara blak-blakan menyatakan bahwa semua partai politik di Indonesia tersandera. Inilah yang membuatnya berniat mendirikan partai sendiri agar bisa menegakkan demokrasi. 

"Ada yang usul supaya saya masuk partai atau bikin partai politik. Nah gini, kalau masuk partai, pertanyaannya gini, partai mana yang tidak tersandera oleh kekuasaan?" kata Anies, dikutip dari YouTube miliknya beberapa waktu lalu. 

Impian Anies untuk membuat partai itulah yang kemudian menjadi bahan perbincangan. Meski begitu, Muhaimin Iskandar yang merupakan rekannya maju dalam Pilpres lalu mengaku belum pernah mendengar mengenai hal tersebut. 

"Ya sampai hari ini saya belum pernah mendengar langsung dari Mas Anies mau bikin partai atau tidak, saya juga belum pernah nanya, Mas Anies belum pernah cerita," ucapnya kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (8/9) kemarin. 

Baca Juga: Bakal Temui Anies, Pramono Anung Berambisi Rebut Suara Anak Abah

Kendati begitu, ia mengingatkan bahwa membuat partai adalah hal yang sangat berat. Seolah meremehkan, pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyarankan Anies melupakan impiannya tersebut. 

"Tapi saya ingetin saja, bikin partai itu nggak mudah. Berat, biar saya saja. Sudah kapok, sudah, berat banget," kata Cak Imin. 

Alih-alih buat partai baru, Cak Imin pun meminta Anies untuk masuk ke salah satu partai politik yang sudah ada saat ini. 

"Daripada bikin partai, ikut yang ada saja. Tapi nggak tahu kalau pengen dipanggil ketum ya beda lagi," tutur Cak Imin.