Net Sell Asing hingga Trump Menang, IHSG Akan Lanjutkan Pelemahan?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami pelemahan signifikan sebesar 1,9%, atau turun 140,01 poin ke level 7.243,85 di Kamis (7/10).

Dilansir Jumat (8/11), Laporan D’Origin Financial And Business Advisory menyebutkan bahwa hal tersebut juga dialami oleh Indeks LQ45. Indeks saham unggulan tersebut mencatat penurunan sebesar 1,60% ke level 887,00, turun 14,43 poin.

Baca Juga: Trump Menang, Bursa Asia Meroket Tajam

Frekuensi transaksi pada hari tersebut tercatat 1.335.241 kali dengan total volume perdagangan mencapai 22,74 miliar saham. Adapun nilai transaksi secara keseluruhan mencapai Rp13,67 triliun dengan jumlah saham yang naik mencapai 221, saham yang turun mencapai 362 dan saham yang stagnan mencapai 199.

Data terkait juga mencatatkan sejumlah saham-saham yang mengalami penguatan terbesar alias top gainers seperti:

• PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
• PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA)
• PT Megapower Makmur Tbk (MPOW)
• PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
• PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)

Sementara untuk saham-saham yang mencatatkan penurunan terbesar alias top losers adalah sebagai berikut:

• PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL)
• PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
• PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR)
• PT Multipolar Tbk (MLPL)
• PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

Adapun investor asing kembali melakukan aksi jual (net sell) dalam pasar saham domestik sebesar Rp1,62 triliun. Ini melanjutkan tren penjualan bersih sebesar Rp1,14 triliun pada hari sebelumnya.

Secara keseluruhan sepanjang bulan Agustus (month to date), investor asing mencatat net sell sebesar Rp13,63 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, secara year to date, investor asing masih mencatat net buy sebesar Rp36 triliun.

Baca Juga: Angin Segar Pasar Eropa, Dinamika Politik Jerman sampai Kemenangan Trump

Pelemahan ini terjadi di tengah sentimen global yang dipengaruhi oleh kemenangan Donald Trump. Selain itu, aksi jual oleh investor asing juga menjadi salah satu faktor yang memberikan tekanan tambahan terhadap indeks. Secara keseluruhan, sentimen negatif dari pasar global serta aksi jual oleh investor asing masih menjadi tantangan bagi IHSG.