Semakin Jadi Andalan, LRT Jabodebek Angkut 2 Juta Penumpang pada November 2024

LRT Jabodebek berhasil mencatatkan total 2.033.103 pengguna pada November 2024. Rata-rata pengguna pada hari kerja mencapai 83.609 orang, sedangkan pada akhir pekan tercatat 36.096 orang. Rekor jumlah pengguna harian tertinggi tercatat pada 26 November 2024, dengan 94.172 pengguna, menjadi angka tertinggi sejak peresmian pada 28 Agustus 2023.

“Angka ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek telah menjadi pilihan masyarakat untuk transportasi yang efisien, nyaman, dan dapat diandalkan,” ujar Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, dalam keterangan resmi pada Kamis (5/12/2024).

Stasiun Dukuh Atas BNI, Harjamukti, dan Kuningan menjadi tiga stasiun dengan jumlah pengguna terbanyak selama November 2024. Stasiun Dukuh Atas BNI mencatat 312.364 pengguna tap in dan 276.789 tap out, disusul Stasiun Harjamukti dengan 231.860 tap in dan 240.456 tap out, serta Stasiun Kuningan dengan 186.180 tap in dan 178.908 tap out.

Sebagai bagian dari peningkatan pelayanan, LRT Jabodebek menambah 10 perjalanan pada akhir pekan mulai 23 November 2024. Langkah ini dilakukan untuk memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna, terutama mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pada akhir pekan.

Baca Juga: Pj Gubernur Teguh Apresiasi Kinerja LRT Jakarta dalam Lima Tahun Beroperasi

LRT Jabodebek terus mempertahankan tingkat ketepatan waktu dengan angka 98,68 persen pada November 2024, meningkat dibandingkan 98,32 persen pada Oktober. Selain itu, pada bulan yang sama, peresmian nama baru Stasiun Dukuh Atas menjadi Stasiun Dukuh Atas BNI dilakukan sebagai bagian dari kerja sama branding.

Mahendro menjelaskan bahwa langkah ini menandai LRT Jabodebek sebagai mitra strategis dalam pengembangan transportasi publik. “Kami terus membuka peluang kemitraan untuk mendukung pengembangan layanan dan memperluas jangkauan transportasi publik di Jabodebek,” tambahnya.

Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, LRT Jabodebek berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap mobilitas masyarakat di Jabodetabek. "Kami mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke transportasi umum yang lebih ramah lingkungan,” pungkas Mahendro.