Telkom Solution Luncurkan Layanan Connectivity+ untuk Dukung Konektivitas Bisnis Swasta, BUMN, dan Pemerintah

Telkom Indonesia, melalui Telkom Solution, memperkuat perannya sebagai enabler transformasi digital di Indonesia dengan menghadirkan inovasi Connectivity+. Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan konektivitas komprehensif sektor bisnis, mulai dari korporasi besar, BUMN, hingga pemerintahan (B2G).

Reni Yustiani, OVP Enterprise Marketing & Regional Management Telkom, menjelaskan bahwa Connectivity+ merupakan layanan konektivitas berkecepatan tinggi dan berkelanjutan yang dikhususkan untuk mendukung komunikasi data bisnis (B2B). Layanan ini didukung oleh infrastruktur jaringan Telkom yang luas dan andal, menjamin kualitas koneksi optimal di seluruh Indonesia.

“Dengan jaringan infrastruktur terluas dan memiliki perwakilan kantor di 5 area regional yang tersebar pada 31 wilayah telekomunikasi dan 251 Telkom Daerah di seluruh Indonesia. Telkom memiliki peran yang strategis untuk menggeliatkan perekonomian bangsa melalui transformasi dan akselerasi digital pelaku bisnis yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara,” jelas Reni saat ditemui di Xperience Center Telkom Solution di Digiland 2025, Jakarta (18/5).

Baca Juga: BRI Life Gandeng Telkom Perluas Akses Asuransi Olahraga Secara Digital

Reni juga menjelaskan Connectivity+ dari Telkom Solution sendiri memiliki tiga solusi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan pelaku usaha, yakni Software-Defined Wide Area Network (SD-WAN), Wifi Managed Service (WMS) dan Touch to Talk. Solusi ini mencakup paket layanan terlengkap seperti fixed network connectivity, cloud center, data center, serta manajemen layanan dan monitoring terlengkap.

Sementara itu,  Ratri Wulandari, Enterprise Product Development Telkom menjelaskan berbeda dengan penyedia konektivitas lain yang hanya memberikan jaringan internet saja. Connectivity+ dari Telkom Solution menghadirkan konektivitas dan juga solusi digital dengan semua ekosistem yang dibutuhkan pelanggan. “Makanya ada plus nya,” jelas Ratri.

Ratri menerangkan salah satu solusi dari Connectivity+ Telkom Solution, yaitu SDWAN. Menurutnya, produk ini mengedepankan keamanan yang tidak harus mahal. SDWAN sendiri merupakan Integrated Managed Wide Area Network berbasis Software-Defined yang mengintegrasikan connectivity, customer premise dan web portal. 

Kemudian, WMS (Wifi Manage Service) yang tidak hanya internet bersifat internal semata, tapi juga bisa untuk end user dalam hal ini pelanggan. Seperti Indomaret Point, mereka ingin memberikan internet ke end user yang kemudian ingin membuat profiling berupa fitur welcome page management yang bisa mencatat dengan mudah jumlah pelanggan yang datang, jenis kelaminnya lelaki atau perempuan, usia pelanggan semuanya bisa di profiling dalam satu dashboard.

Selain itu, ada juga produk dari Connectivity+ yang berkolaborasi dengan Telkomsel, bernama touch-to-talk, yang merupakan bentuk dari solusi komunikasi internal. Bedanya dengan handy talky (HT), yaitu perangkat komunikasi radio dua arah yang portable.

Baca Juga: Anak Usaha Telkom Luncurkan AdXelerate, Platform Iklan Berbasis AI

“Jadi kalau kita pakai HT (Handy Talky), yaitu perangkat komunikasi radio dua arah yang portable) tapi kalau di luar areanya langsung gelap dan tidak bisa, kata dia. Ratri mengungkapkan bahwa dengan produk touch-to-talk ini selama ada jaringan 4G komunikasi internal masih tetap bisa dilakukan. 

Ketiga produk itu yang kita sedang tawarkan sekarang ke pelanggan B2B (Business to Business),” ujarnya. Dia mengakui bahwa pelanggan dari Connectivity+ hingga saat ini sudah cukup banyak dan Ratri juga mengungkapkan produk yang paling diminati. “Paling banyak adalah software device tadi, SDWAN, dan hingga kini terdapat di lebih dari 18.000 titik,” tutupnya.

Menurutnya, tidak sekedar konektivitas, melalui layanan Connectivity+ Telkom juga menghadirkan berbagai solusi lainnya yang bisa dimanfaatkan para pebisnis di seluruh Indonesia. “Tujuan kami dengan digital ini yang pertama tentunya small medium enterprise harus bisa lebih tumbuh bisnisnya, harus bisa lebih profit yang berikutnya harus naik kelas,” tambah dia. 

Reni menuturkan, pihaknya terus berusaha memberi dukungan terhadap UMKM ini untuk lebih mendapatkan keuntungan dari operasional. Tidak sampai di situ, dari sisi operasionalnya juga bisa lebih efisien dan lebih efektif karena pelaku usaha pasti akan berfikir strategi yang bisa mereka gunakan untuk menumbuhkan bisnisnya. “Ketiga, customer experience-nya di small medium enterprise agar lebih bagus jadi usahanya ini akan semakin sustain, akan semakin berkelanjutan,” katanya.