DPR Sebut KEK Industropolis Batang Dukung Hilirisasi dan Penguatan Industri Nasional

Komisi VII DPR RI menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang telah menjadi model nyata dalam mendukung agenda hilirisasi dan penguatan industri nasional berbasis nilai tambah. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja spesifik masa persidangan IV tahun sidang 2024–2025 ke kawasan tersebut.

Ketua Tim Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, S.E., menegaskan bahwa KEK Industropolis Batang telah menunjukkan kesiapan dari sisi infrastruktur dan tata kelola yang kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri.

“Kesiapan KEK Industropolis Batang tidak hanya terlihat dari infrastruktur yang lengkap dan modern, tetapi juga dari semangat kolektif yang dibangun. Ini adalah kawasan dengan potensi besar untuk menciptakan nilai tambah bagi bangsa, dan yang terpenting—memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Kami mendorong agar pelibatan lokal terus diperkuat dalam setiap tahap pembangunan kawasan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Baca Juga: KEK Industropolis Batang Kantongi Investasi Rp1,1 Triliun di Semester I 2025

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Ngurah Wirawan, menambahkan bahwa kawasan ini dirancang bukan hanya sebagai lokasi industri, tetapi sebagai ekosistem terintegrasi yang menjamin keberlanjutan bagi investor dan masyarakat.

“Kami membangun KEK Industropolis Batang sebagai ruang tumbuh bagi industri masa depan. Di sini, investor tidak hanya mendapatkan kemudahan, tetapi juga kepercayaan. Setiap meter kawasan ini dirancang untuk mempercepat proses hilirisasi, menciptakan efisiensi, dan membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat,” jelas Ngurah.

Anggota Komisi VII DPR RI, Dina Lorenza Audria, juga mengungkapkan kesan positif atas kesiapan fasilitas dan layanan di kawasan tersebut. Menurutnya, seluruh kebutuhan industri telah tersedia dan terintegrasi.

“Semua yang dibutuhkan oleh industri sudah tersedia di Batang. Infrastruktur, lahan, hingga layanan perizinan, semuanya terintegrasi dengan baik. Harapan kami, masyarakat sekitar bisa terus diberdayakan dan ikut menikmati pertumbuhan ini,” ucap Dina.

Sementara itu, Novita Hardini, anggota Komisi VII lainnya, menyebut kawasan ini sebagai simbol optimisme dan kesiapan Indonesia dalam menjawab tantangan global.

“KEK Industropolis Batang adalah harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah ketegangan global, kawasan ini memberi rasa aman bagi investor. Mereka tidak perlu memikirkan rantai pasok dari hulu ke hilir—semuanya sudah siap. Ini bukti bahwa Indonesia mampu bersaing,” ungkap Novita.

Baca Juga: KEK Industropolis Batang Dukung Pemerintah Bangun Ekosistem Kerja Inklusif dan Berkelanjutan

Anggota Komisi VII DPR RI lainnya, Yoyok Riyo Sudibyo, yang juga mantan Bupati Batang (2012–2017), menyampaikan rasa bangganya melihat kemajuan kampung halamannya yang kini berkembang pesat.

“Melihat perkembangan Batang hari ini membuat saya bangga. Kawasan ini makin jos! Kehadiran industri telah menghidupkan potensi daerah dan membuka banyak peluang untuk masyarakat. Terus tumbuh, terus bermanfaat,” ujarnya.

Hingga Juni 2025, sebanyak 31 tenant telah bergabung di kawasan seluas 4.300 hektare tersebut. KEK Industropolis Batang tidak hanya dirancang sebagai pusat industri, melainkan juga sebagai poros pertumbuhan nasional yang menjembatani antara ambisi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.