Cerita Muchtar Simanjuntak Membangun Ekosistem Hiburan Berkelanjutan untuk Musisi Lokal Lewat Wahana Media Entertainment

Industri hiburan Indonesia terus menunjukkan geliatnya, namun menjaga keberlanjutan agar setiap pelaku di dalamnya merasakan manfaat bukanlah perkara mudah. Di tengah tantangan itu, Muchtar P. Simanjuntak, M.BA, CEO PT Wahana Media Entertainment, hadir dengan cara pandang berbeda. Baginya, hiburan tidak boleh sekadar dipandang sebagai bisnis semata, melainkan ruang sosial yang mampu menebar inspirasi dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Sejak berdiri pada 1998, Wahana Media Entertainment dikenal sebagai perusahaan musik. Namun, di tangan Muchtar, perusahaan ini menjelma menjadi ekosistem kreatif berskala besar dengan lima unit usaha mulai dari musik digital, label rekaman, publishing, manajemen talenta, hingga penyelenggara acara. Transformasi ini bukan hanya memperluas jangkauan pasar, tetapi juga membuka ruang kolaborasi yang membuat banyak pihak bisa tumbuh bersama.

Visi sosial Muchtar tercermin jelas melalui PT Premi Musik Era. Perusahaan ini hadir melindungi para pencipta lagu dengan mencatatkan lebih dari 10 ribu karya ke dalam sistem legal. Perlindungan ini memastikan musisi mendapat apresiasi sekaligus monetisasi yang layak atas karya mereka. Bagi Muchtar, hak cipta adalah pondasi utama agar generasi baru pencipta musik tidak kehilangan motivasi dan terus melahirkan karya terbaik bagi industri hiburan Indonesia.

Baca Juga: Polemik Royalti Musik Kapan UU Hak Cipta Direvisi?

Selain itu, keberadaan Wahana Talent Manajemen juga mencerminkan visi sosial yang kuat. Bukan hanya mengelola artis dan influencer, tetapi juga membina mereka agar siap menghadapi tantangan industri hiburan digital. Nama-nama muda seperti Bastian S dan Romaria Simbolon mendapat wadah untuk mengembangkan kreativitas sekaligus membangun interaksi sehat dengan penggemarnya. Muchtar percaya bahwa investasi pada talenta muda akan menghasilkan industri hiburan yang lebih berdaya di masa depan.

Melalui Wahana Pentas Raya, Muchtar juga berupaya memberdayakan komunitas kreatif lokal. Berbagai festival musik seperti Wahana Reggae Festival dan Batak Keren Fest menjadi contoh nyata. Acara tersebut tidak hanya menampilkan hiburan, melainkan juga membuka kesempatan bagi pelaku lokal untuk terlibat dalam manajemen acara, produksi, hingga kolaborasi lintas bidang. Dengan cara ini, hiburan menjadi penggerak ekonomi kreatif yang inklusif.

Baca Juga: Kemen Ekraf Dukung Talenta Kreatif Perkuat Ekosistem Musik RI

Perusahaan yang dipimpinnya kini mengelola lebih dari 119 ribu katalog lagu, 337 kanal digital, dan ratusan artis dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, di balik angka-angka tersebut, Muchtar selalu menekankan pentingnya nilai kebersamaan. Ia berulang kali menegaskan bahwa industri hiburan hanya bisa bertahan jika semua pihak saling mendukung, dari musisi, penulis lagu, kreator konten, hingga komunitas.

Dalam setiap langkahnya, Muchtar membawa filosofi sederhana: hiburan harus menginspirasi. Bagi dirinya, kesuksesan bukan hanya diukur dari popularitas atau keuntungan finansial, tetapi dari sejauh mana karya yang dihasilkan dapat memberi dampak bagi masyarakat. Pesan ini juga tertuang dalam tagline perusahaan, “Let’s grow, inspire, and create lasting impact – together,” yang kini menjadi semangat seluruh lini bisnis Wahana Media Entertainment.

Lebih dari dua dekade perjalanan Muchtar P. Simanjuntak di industri hiburan membuktikan bahwa kepemimpinan visioner bisa menjadikan sebuah perusahaan sebagai motor perubahan sosial. Ia tidak hanya menghadirkan musik dan hiburan untuk dinikmati, tetapi juga membangun fondasi agar generasi kreatif Indonesia dapat tumbuh, berdaya, dan memberi kontribusi nyata di kancah nasional maupun global.