Laba Bersih Astra Turun 4% di Semester I-2025, Meski Pendapatan Tumbuh 2%

PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp162,9 triliun pada semester I-2025, naik 2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, kenaikan pendapatan tersebut belum mampu mengerek laba bersih, yang justru turun 4% menjadi Rp16 triliun.

Head of Corporate Investor Relations Astra, Tira Ardianti, menjelaskan pelemahan laba terutama dipengaruhi oleh kinerja sektor pertambangan batubara dan penurunan penjualan mobil di dalam negeri.

“Meski ada pertumbuhan tipis di pendapatan, kontribusi dari sektor pertambangan menurun seiring harga batubara yang lebih rendah. Selain itu, pasar otomotif nasional juga turun,” ujarnya, dalam paparan publik pada Rabu (27/8/2025). 

Baca Juga: Penjualan Mobil Juli 2025 Anjlok 18,4%, Pangsa Pasar Astra Turun

Dari sisi operasional, penjualan mobil nasional turun 9% menjadi 375 ribu unit sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Kendati demikian, Astra masih mempertahankan pangsa pasar 54%.

Sementara itu, laba bersih perseroan masih ditopang oleh segmen otomotif dan jasa keuangan yang menyumbang sekitar 60% dari total laba. Sektor jasa keuangan mencatat pertumbuhan pembiayaan, meski utang bersih anak usaha meningkat menjadi Rp64 triliun.

Baca Juga: Raup Pendapatan Rp4,6 Triliun, Namun Laba Astra Otoparts Turun 7,4%

Di sisi lain, posisi kas bersih (non-jasa keuangan) Astra tercatat Rp12,7 triliun per akhir Juni 2025, naik dari Rp11,9 triliun pada akhir tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Astra, Djoni Bunarto Tjondro, menegaskan perseroan akan terus melakukan tinjauan strategis atas portofolio bisnis. 

“Kami berkomitmen menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham melalui peningkatan kinerja fundamental dan total shareholder return,” kata Djoni.