Uni Eropa Pertimbangkan Gunakan Aset Rusia Demi Pertahanan Ukraina

Uni Eropa akan meninjau cara menggunakan aset yang dibekukan dari Rusia. Pihaknya mempertimbangkan penggunaan hal tersebut untuk membiayai pertahanan serta rekonstruksi dari Ukraina.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan aset beku tersebut seharusnya segera disita untuk mendukung Kyiv. Seruan ini semakin menguat karena adanya ancaman defisit pendanaan puluhan miliar euro hanya untuk tahun depan di Ukraina.

Baca Juga: Italia: Perang Rusia-Ukraina Tak Akan Berakhir Tahun Ini

"Kami tidak melihat mereka akan membayar ganti rugi. Jadi, kami perlu memiliki strategi keluar untuk menggunakan aset ini ketika perang berakhir," kata Kallas, dilansir Minggu (31/8).

Namun, Jerman, Prancis, dan Belgia menolak usulan tersebut dengan alasan keraguan atas legalitas, dampak potensial terhadap mata uang euro, serta mengingat keuntungan dari aset beku itu sudah digunakan untuk mendukung Ukraina.

Kallas juga menegaskan semua pihak sepakat bahwa aset tersebut tak boleh diakses kembali oleh Rusia. Namun hal itu bisa saja ditangguhkan jika mereka memberikan kompensasi penuh atas kerusakan perang di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Ogah Uni Eropa Jamin Keamanan Ukraina

"Belgia dan banyak negara lain tidak mau membahas penyitaan penuh sekarang, tetapi semua setuju bahwa mereka harus membayar kerusakan, bukan pembayar pajak kami," ungkapnya.