POSDIGI Pamerkan Inovasi Blockchain dan e-Meterai di Coinfest Asia 2025, Dorong Digitalisasi Dokumen Nasional

PT Pos Finansial Indonesia (POSDIGI), anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero), tampil percaya diri dalam ajang Coinfest Asia 2025 dengan membawa misi besar lewat program Tokenize Indonesia.

Kehadiran ini menegaskan peran POSDIGI sebagai motor penggerak digitalisasi layanan publik sekaligus menjembatani kebutuhan sektor swasta dan pemerintahan di era ekonomi digital.

Salah satu gebrakan utamanya adalah pengembangan aplikasi Naskah Dinas Elektronik (NDE) menjadi platform e-Contract berbasis blockchain. Teknologi ini diyakini mampu memastikan keaslian serta integritas dokumen perusahaan maupun instansi publik, sekaligus mempercepat proses legalitas dan kolaborasi bisnis lintas industri.

Tak berhenti di situ, POSDIGI juga meluncurkan platform pembubuhan e-Meterai tanpa syarat minimal pembelian. Fitur alokasi kuota untuk korporasi dan enterprise dihadirkan agar lebih praktis, sementara penjualan meterai tempel resmi kini bisa diakses melalui marketplace lewat toko resmi “Official Store Toko Pos Finansial Indonesia”. Bahkan, layanan pengiriman instan 2–3 jam telah tersedia untuk wilayah Jabodetabek dan Banten, dengan rencana ekspansi ke kota besar lain.

Baca Juga: Prabowo Targetkan 80 Ribu KDMP, Pos Indonesia Siap Jadi Penggerak Ekosistem Logistik

“Kami memulainya dari hal yang terlihat sederhana, tetapi justru sangat penting, yaitu pengamanan dokumen. Dari sana, kami terus kembangkan inovasi agar bisa memberi manfaat lintas industri, dari pemerintahan, korporasi, hingga UMKM,” ujar Sandi Mardiansyah, Direktur POSDIGI, Minggu (7/9/2025). 

Sejauh ini, NDE telah sukses diimplementasikan di internal Pos Indonesia sebagai fondasi digitalisasi dokumen. Dengan optimisme tinggi, POSDIGI menargetkan adopsi lebih luas di berbagai sektor, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan efisiensi, transparansi, dan kepercayaan dalam pengelolaan dokumen digital.

Kehadiran POSDIGI di Coinfest Asia 2025 pun menjadi sinyal kuat bahwa digitalisasi layanan publik Indonesia bergerak semakin cepat, dengan blockchain dan ekosistem e-Meterai sebagai pilar pentingnya.