Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Astra Agro Lestari Fokus ke Inovasi dan Digitalisasi Sawit Berkelanjutan

        Astra Agro Lestari Fokus ke Inovasi dan Digitalisasi Sawit Berkelanjutan Kredit Foto: AALI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menegaskan komitmennya dalam mendorong produktivitas kelapa sawit berkelanjutan melalui inovasi, inklusivitas, dan penerapan teknologi. Komitmen tersebut disampaikan Presiden Direktur Astra Agro, Djap Tet Fa, dalam forum Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Jakarta Convention Center, Jumat (10/10).

        “Di Astra Agro Lestari, kami membangun model pertanian yang inklusif, berbasis teknologi, dan ramah lingkungan. Model yang mampu menjamin ketahanan pangan masa depan melalui perpaduan antara inovasi, kemitraan, dan keberlanjutan,” ujar Djap Tet Fa dalam paparannya.

        Dalam sesi bertema Sustainable Agriculture, Djap menekankan pentingnya kemitraan publik-swasta (public–private partnership) untuk memastikan ketahanan pangan jangka panjang. Ia menjelaskan bahwa konsep sustainable intensification, yakni memproduksi lebih banyak dari lahan yang sudah ada tanpa memperluas area tanam, menjadi inti strategi Astra Agro.

        Baca Juga: Astra Agro (AALI) Siap Bagi Dividen Interim Rp236,73 Miliar, Catat Jadwalnya!

        Beberapa langkah konkret yang dilakukan antara lain peremajaan kebun lama dengan varietas unggul untuk meningkatkan produktivitas tanpa membuka lahan baru, riset pupuk hayati organik untuk memperbaiki kesehatan tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menurunkan emisi karbon.

        Astra Agro juga menegaskan komitmennya terhadap penerapan standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan kebijakan tanpa deforestasi, konservasi lahan gambut, serta penghormatan hak asasi manusia (NDPE) sebagai bagian dari praktik bisnis yang bertanggung jawab dan transparan.

        “No one left behind,” tegas Djap Tet Fa. Ia memastikan bahwa petani kecil menjadi bagian dari rantai nilai yang inklusif melalui akses setara terhadap bahan tanam, pupuk, pembiayaan, dan pelatihan.

        Dalam paparannya, Djap menambahkan bahwa petani sawit (smallholders) merupakan mitra utama Astra Agro dalam mendorong ketahanan pangan nasional. “Misi kami sederhana, petani kecil harus tumbuh bersama kami, bukan tertinggal di belakang,” ujarnya.

        Baca Juga: Astra (ASII) Siap Sebar Dividen Interim Rp3,96 Triliun, Cek Jadwalnya!

        Melalui Program Inklusi Petani Kecil, Astra Agro bekerja sama dengan ribuan petani mitra untuk membangun ekosistem pertanian tangguh dan modern. Program ini mencakup pelatihan lapangan, pengelolaan hama, pemupukan presisi, dan pengelolaan tanah berkelanjutan, serta dukungan akses pasar dan pembiayaan.

        Digitalisasi turut menjadi bagian penting strategi perusahaan. Astra Agro memanfaatkan drone, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data untuk memantau kesehatan kebun dan meningkatkan efisiensi panen. Perusahaan juga mengembangkan platform digital untuk pengiriman hasil panen, pemantauan harga, dan konsultasi agronomi secara real-time.

        Presiden Direktur yang juga alumnus Universitas Gadjah Mada ini menegaskan, pemberdayaan petani kecil bukan semata tanggung jawab sosial, melainkan investasi strategis bagi ketahanan sistem pertanian nasional.

        “Ketika petani memiliki akses terhadap alat, keterampilan, dan pasar, mereka menjadi mitra sejati dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan memastikan manfaat keberlanjutan yang dirasakan oleh semua pihak,” kata Djap.

        Baca Juga: Mentan Amran Umumkan NTP Petani Capai 124%, Bukti Kesejahteraan Meningkat

        Forum IISF 2025 sendiri dihadiri lebih dari 250 pembicara dan 100 pelaku bisnis serta filantropis global dengan tema Investing for a Resilient, Sustainable, and Prosperous World. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan di negara berkembang harus menempuh jalannya sendiri.

        “Tidak ada satu formula yang cocok untuk semua. Kita tidak bisa mencapai kemajuan dengan mengorbankan lingkungan atau stabilitas keuangan. Investasi dan keberlanjutan harus berjalan beriringan,” ujar AHY.

        Baca Juga: Perkebunan Kelapa Sawit sebagai Bioreaktor Alamiah

        Baca Juga: Mengenal Tiga Kelompok Produk Perkebunan Kelapa Sawit

        Melalui pendekatan kolaboratif, Astra Agro Lestari berupaya menunjukkan bahwa produktivitas dan keberlanjutan bukan dua hal yang bertentangan, melainkan dua sisi dari satu visi untuk mewujudkan masa depan pertanian yang tangguh, inklusif, dan ramah lingkungan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: