JHL Foundation Serahkan Beasiswa kepada 100 Mahasiswa Pertanian Unhas, Jerry Hermawan Lo Beri Motivasi Lewat Kuliah Umum

Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) serta menyerahkan bantuan beasiswa kepada 100 mahasiswa Fakultas Pertanian. Acara yang digelar di Gedung Rektorat Unhas ini juga diisi dengan kuliah umum inspiratif dari Ketua Dewan Penasihat JHL Foundation, Jerry Hermawan Lo.

Dalam pemaparannya, Jerry Hermawan Lo membagikan kisah perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan, mulai dari masa kecil yang keras di Medan hingga akhirnya sukses membangun bisnis konglomerasinya, JHL Group. Ia menekankan filosofi "Panca Krida" yang dipegangnya, yaitu kesempatan, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan loyalitas, sebagai kunci kesuksesannya.

“Untuk menjadi sukses, kita tidak boleh bergantung pada keberuntungan. Kunci utamanya adalah kerja keras yang diikuti dengan kerja cerdas dan dituntaskan,” ujar Jerry di hadapan para mahasiswa, dosen, dan pimpinan universitas.

Jerry yang merantau ke Jakarta pada 1972 hanya bermodalkan tekad kuat, kini membawahi berbagai portofolio bisnis mulai dari JHL Collections, otomotif, pertambangan, media, hingga agroindustri melalui PT Dewa Agricoco Indonesia. Dalam kesempatan ini, ia menyatakan komitmennya untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) pertanian Indonesia dengan menargetkan mencetak 1.000 sarjana pertanian melalui program beasiswa.

Ia menegaskan bahwa kemakmuran Indonesia terletak pada kemampuan mengelola sumber daya alam, khususnya di sektor pangan. Jerry menargetkan dalam lima tahun ke depan Indonesia tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi eksportir pangan utama dunia.

“Kita akan menjadi lumbung pangan dunia,” serunya dengan penuh keyakinan.

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi JHL Foundation. Ia menyebut kisah hidup Jerry Hermawan Lo sangat inspiratif dan diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa untuk berkontribusi bagi bangsa.

“Kami berterima kasih atas kepedulian dan dukungan yang diberikan melalui program beasiswa ini. Ini merupakan langkah nyata dalam mendukung masa depan pertanian Indonesia,” ujar Prof. Jamaluddin.

Perhatian Khusus bagi Mahasiswa dari Daerah Terpencil

Dari total 100 beasiswa yang disalurkan, sebanyak 50 di antaranya dialokasikan khusus untuk mahasiswa yang berasal dari Kecamatan Rampi, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, berdasarkan rekomendasi PT Kalla Arebamma. Beasiswa tersebut diterima secara simbolis oleh Herman Lasoru, Tokey Tongko Majelis Adat Rampi.

Kecamatan Rampi merupakan daerah terpencil dan terisolasi dengan topografi berbukit-bukit di kawasan Pegunungan Kambuno. Akses transportasi menuju daerah ini sangat terbatas dan kondisi infrastruktur jalan yang buruk menjadikan perjalanan menantang, hanya dapat dilalui kendaraan khusus atau melalui jalur sungai. Dengan luas 1.565,66 km² dan kepadatan penduduk sekitar 2 jiwa/km², Rampi juga memiliki fasilitas kesehatan dan listrik yang sangat terbatas.

Program beasiswa ini diharapkan dapat membuka akses pendidikan tinggi yang lebih luas bagi putra-putri daerah terpencil dan mendorong terciptanya generasi muda yang siap membangun sektor pertanian dan kedaulatan pangan Indonesia.