China: Opsi Militer Selalu Terbuka Demi Reunifikasi Taiwan

China menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah menyingkirkan kemungkinan penggunaan kekuatan militer terhadap Taiwan.

Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan China, Peng Qing’en baru-baru ini menegaskan bahwa pihaknya membuka opsi untuk melakukan negosiasi reunifikasi secara damai antara China-Taiwan.

Baca Juga: Sasar Perusahaan Beijing, China Desak Inggris Cabut Sanksi Terkait Rusia

“Kami bersedia menciptakan ruang yang luas untuk reunifikasi secara damai dan akan berupaya dengan ketulusan maksimal untuk mengejar prospek ini,” ujar Peng Qing’en, dilansir dari Reuters, Kamis (29/10),

Namun Peng Qing’en juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mencoret opsi penggunaan kekuatan militer untuk kembali menguasai sepenuhnya wilayah dari Taiwan.

“Namun, kami sama sekali tidak akan melepaskan opsi penggunaan kekuatan dan akan mempertahankan hak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan,” ungkap Peng Qing’en.

Peng menegaskan bahwa prinsip “satu negara, dua sistem” tetap menjadi pendekatan dasar pihaknya dalam menyelesaikan masalah terkait Taiwan.

Sebelumnya Presiden Taiwan, Lai Ching-te menyerukan keteguhan menghadapi tekanan militer China.

“Taiwan harus menunjukkan tekad untuk mempertahankan tanah air dan dengan tegas menentang aneksasi, agresi, serta upaya unifikasi,” kata Lai.

Baca Juga: 14 Organisasi Masuk List Tak Dapat Dipercaya China Gegara Kerja Sama Bareng Taiwan

Adapun Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri dianggap sebagai bagian dari China. Beijing belum pernah menolak kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai reunifikasi. Namun, pernyataan tegas seperti ini jarang diungkap secara terbuka.