Desak Evaluasi Kinerja DPRD, Massa Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Bogor

Sejumlah massa Garda Revolusi Mahasiswa Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Bogor pada Rabu (12/11).

Massa aksi yang menuntut evaluasi terhadap kinerja anggota DPRD Kota Bogor membawa sejumlah spanduk dan menyampaikan orasi. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penyampaian pendapat mengenai kinerja lembaga legislatif. 

Koordinator aksi, Raden, dalam orasinya menegaskan bahwa pihaknya mendesak pimpinan DPRD Kota Bogor untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota dewan.

Raden juga menyayangkan adanya salah satu Anggota DPR, yang ia sebut dengan inisial “STS”, mempertanyakan penetapan tersangka korupsi migas. Hal itu dinilai tidak mencerminkan integritas yang baik sebagai wakil rakyat.  

“Kami meminta pimpinan DPRD segera mengambil langkah strategis. Komitmen terhadap pemberantasan korupsi dan penyalahgunaan wewenang di Kota Bogor harus terus dijalankan,” ujar Raden di tengah aksi.

Dalam kerangka pemberantasan korupsi, peran lembaga legislatif, termasuk DPRD, dianggap penting untuk mendukung penegakan hukum. Komisi I DPRD Kota Bogor, yang memiliki tugas di bidang pemerintahan, memiliki peran strategis dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan memastikan tata kelola yang transparan.

Baca Juga: Resmi Diserahterimakan ke Pemkab Bogor, Flyover dan JPO Tenjo Segera Diresmikan

Pernyataan publik dari anggota dewan yang menyoroti proses hukum dalam kasus tertentu, menjadi perhatian. Kalangan mahasiswa menilai bahwa setiap pernyataan dari anggota dewan perlu sejalan dengan semangat mendukung proses hukum yang sedang berjalan.

Menanggapi aksi tersebut, Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, H. Edi Kholki Zaelani, S.Sos, menyampaikan apresiasi atas penyampaian aspirasi oleh para mahasiswa.

“Kami menerima aspirasi dari teman-teman mahasiswa. Terkait isi tuntutannya, akan kami pelajari dan laporkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti. Saya mendukung upaya peningkatan integritas dan tata kelola pemerintahan di Kota Bogor,” kata Edi Kholki.

Aksi kemudian mereda setelah dilakukan dialog terbuka antara perwakilan mahasiswa dan anggota DPRD. Massa membubarkan diri secara tertib usai menyerahkan berkas tuntutan resmi kepada pihak DPRD.