Pemerintah Kucurkan Rp130 Triliun untuk Kredit Perumahan di 2026

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp130 triliun untuk pelaksanaan Kredit Program Perumahan (KPP) pada 2026.

Airlangga menargetkan realisasi tahap awal program pembiayaan rumah berbunga rendah tersebut mencapai Rp28 triliun pada kuartal I 2026.

"Rp130 triliun yang perumahan jadi ini nantinya akan menjadi on top. Tetapi tahap awal yang kami harapkan bisa selesai pada kuartal I adalah sekitar Rp28 triliun,” kata Airlangga di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, dikutip Rabu (19/11/2025).

Baca Juga: Akses Pembiayaan UMKM Perumahan untuk Program Tiga Juta Rumah Semakin Mudah

Ia meminta bank-bank penyalur, terutama bank BUMN agar menyiapkan strategi penyaluran KPP, Airlangga juga mendorong dukungan Danantara dan KP BUMN untuk memastikan kesiapan sistem perbankan.

“Karena ini program baru, tentu perlu ada rapat lanjutan,” tambahnya.

Baca Juga: Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi 5,04 Persen Masih Positif, Kuartal IV Diproyeksi Menguat

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan bahwa sejak diluncurkan pada 21 Oktober 2025, penyaluran KPP mencapai Rp492,13 miliar hingga 15 November 2025. 

Menteri yang akrab disapa Ara mengatakan penyaluran tersebut berasal dari sembilan bank pemerintah dan swasta. 

Bank Nobu menjadi penyalur terbesar dengan nilai Rp280 miliar, disusul BNI Rp91,9 miliar, BTN Rp73 miliar, Bank Artha Graha Rp5 miliar, dan BPD DIY Rp3 miliar.

“Capaian ini menunjukkan program perumahan pemerintahan Pak Prabowo mendapat respons positif,” kata Ara.